Kita sangat khawatir Kalau penunjuk suhu/temperatur di dashboard mobil naik di atas normal atau bahkan sampai puncak pemilik mobil langsung mengira atau menduga mesin kendaraan mengalami overheating, terbayanglah uang jutaan untuk service Radiator, sampai turun mesin setengah bahkan turun mesin total yang harus di keluarkan.
Bahkan telah dilakukan pekerjaan total pada radiator, seperti sudah kuras, sudah korok radiator, sudah menggunakanCoolant, bahkan selang hosh pun sudah diganti dengan yang baru. Bahkan bilah kipas tidak terbalik, dan kenapa indicator selalu menunjukan posisi mesin yang panas?
Untuk diingat, mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE)) pasti akan memproduksi panas. Sistem pendinginan pun diperlukan agar temperatur mesin tetap berada di suhu kerja. Salah satu indikator yang dijadikan patokan adalah jarum temperatur yang ada di panel instrumen. Jarum temperatur akan naik dan turun sesuai dengan temperatur mesin, ini untuk memberikan indikasi agar pemilik mobil mengetahui dan mengambil tindakan yang diperlukan. Namun jarum temperatur ini kadang tidak menunjukkan kondisi yang sebenarnya, mengapa demikian?
Masalah naiknya penunjuk suhu/temperatur di panel dashboard bisa di sebabkan oleh dua hal :
- Mesin Mobil benar-benar mengalami Overheating/panas (ini sudah pernah dibahas)
- Penunjuk suhu di dashboard ngaco atau menipu ( tetapi bukan karena disebabkan kerusakan panel di dashboard ).
Ternyata rahasianya sederhana saja, switch temperatur yang lama yang terpasang di mobil kita yang rusak dan minta di ganti, karena telah bertahun tahun nempel di mesin mobil (motuba atau baru beli mobil bekas) tidak pernah dibersihkan menimbulkan karat baik di switch temperaturnya sendiri maupun di dinding tempat duduk switch temperatur sehingga harus di ganti dengan switch yang baru,
Bisa juga terjadi air radiator yang tersisa di dalam sirkulasi tinggal sedikit atau sama sekali habis, sehingga sensor temperatur tidak terendam air radiator dan hanya terkena uap panas, sehingga jarum hanya menunjukkan tingkat panasnya mesin di sekitar 3/4. Karena itu sebaiknya biasakan untuk sekali-sekali memeriksa level dan kondisi air radiator (radiator coolant) mobil.
Cara Kerja alat ini adalah tahanan pada thermoswitch akan berubah ubah sesuai dengan suhu air yang melaluinya kemudian di ubah dalam bentuk tegangan informasi dari sensor yang selanjutnya dikirimkan ke dashboard sebagai indikator bagi pengemudi tentang kondisi panas mesin kendaraan yang dikemudikannnya. Nah jika sensor ini mati, maka semua informasi tentang kondisi panas mesin tidak tersampaikan ke dashbord sehingga pengemudi tidak mempunyai patokan tentang panas mesin, bisa saja terlalu panas, atau bahkan tidak naik sama sekali jarum indikator panas di dashbord.
Kalau hal ini terjadi segera lakukan penggantian dan apabila tidak diganti maka indikator tentang panas mesin tidak tersampaikan ke pengemudi, dan akibatnya bisa fatal, seperti mesin over heating yang mungkin berkurangnya air radiator tetapi dalam indikator tidak tersampaikan. Nah bagaimana kalau setelah dipasang thermoswitch ternyata indikator tidak berubah tetap tinggi walaupun baru di hidupkan sebentar, nah solusinya bisa juga kurang masa.. coba beli kabel besar yang sudah ada ringnya atau buat kan ring sebesar body ujung thermo switch nya masukkan ring tadi ke bodi thermoswitch kemudian sisi lainnya pasang/conectingkan ke body mobil, bisa jadi kurang masa karena sudah bertahun tahun mungkin udah ketumpuk oli atau udah karatan,
Bisa juga terjadi air radiator yang tersisa di dalam sirkulasi tinggal sedikit atau sama sekali habis, sehingga sensor temperatur tidak terendam air radiator dan hanya terkena uap panas, sehingga jarum hanya menunjukkan tingkat panasnya mesin di sekitar 3/4. Karena itu sebaiknya biasakan untuk sekali-sekali memeriksa level dan kondisi air radiator (radiator coolant) mobil. ini solusi yang bisa di lakukan.
Nah mudah bukan untuk mengatasi,ya, maka jangan pening dulu, tenang minum kopi dan makan gorengan baru terbuka wawasan ...
Untuk link Videonya dapat di klik disini
Demikian semoga bermanfaat
Wassalamuálaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar