Sabtu, 05 Februari 2022

Penyebab Kanvas Kopling cepat habis

Assalamualaikun wr wb
kali ini saya akan berbagi pengalaman seputar kanvas kopling, berikut informasinya  Penyebab Kanvas Kopling cepat habis Akibat Perlakuan Buruk Pengemudi

Beberapa waktu yang lalu saya bertanya kepada mekanik yg biasa men servis mobil, bagaimana kanvas kopling koq cepat habis Biasanya kanvas kopling sering habis dikarenakan cara penggunaan kopling yang kurang tepat sehingga menyebabkan kampas kopling menjadi cepat habis. Nah berikut ini ada beberapa penyebab kampas kopling mobil cepat habis, bahkan sebelum mencapai usia pakai normalnya sekitar 20.000 km.

1. Meletakkan Kaki Diatas Pedal Kopling Meski Tidak Digunakan
Kebiasaan ini seperti mungkin banyak dilakukan pengemudia mobil, terutama bagi pengendara-pengendara baru. Sehingga penting sekali untuk mempelajari bagaimana cara aman mengemudi mobil. Biasanya ini dilakukan agar tidak gugup ketika akan melakukan pengoplingan nantinya.  Tetapi cara ini salah dan mengakibatkan keausan pada kampas kopling dan release bearing karena secara tidak langsung anda akan melakukan penekanan pada kopling secara terus menerus. 

2. Menginjak atau Melepas Pedal Kopling Dengan Kasar
Penyebab kampas kopling mobil cepat habis lainnya bisa dikarenakan kebiasaan anda yang menginjak maupun melepas pedal kopling dengan kasar. ketika transmisi belum berpindah dengan penuh, pengemudi biasanya sudah melepaskan pedal kopling. Saat hal ini terjadi maka akan muncul seperti bunyi yang cukup kasar pada sistem transmisi mobil Anda. Hal ini lah yang kemudian membuat komponen kampas kopling menjadi cepat aus serta menimbulkan gejala kerusakan transmisi pada mobil.

3. Menginjak Pedal Kopling Setengah Setangah
Penyebab lainnya dapat dikarenakan kebiasaan pengguna mobil yang menginjak pedal kopling setengah-setengah. Biasanya hal ini sering dilakukan ketika berada di jalanan tanjakan ataupun kemacetan. Namun justru hal ini yang membuat keausan pada kampas kopling menjadi lebih cepat. Bahkan tak hanya kampas kopling saja, komponen lainnya seperti clutch cover juga akan mengalami penipisan.

4. Gigi Transmisi Tidak Sesuai
Posisi gigi transmisi yang tidak sesuai dengan percepatan mobil juga merupakan salah satu kebiasaan berkendara yang harus dihindari untuk mengatasi masalah koling cepat rusak nantinya
Jika kita berkendara dengan gigi transmisi yang tidak sesuai dengan percepatan mobil, maka kopling akan menjadi cepat rusak.

5. Menginjak Kopling dan Menekan pedal Rem Saat di lampu Merah
Menginjak kopling saat berhenti dilampu merah dengan persneling masuk 1 sebenarnya memudahkan pengemudi langsung akselerasi maju disaat lampu hijau, tapi menekan pedal kopling untuk jangka waktu yang lamamenyebabkan kopling cepat rusak nantinya tetapi dengan kita tetap menginjak pedal rem, akan membuat lampu rem di belakang kendaraan menyala. Hal ini membantu menginformasikan atau berkomunikasi dengan pengemudi di belakangnya bahwa kendaraan kita sedang berhenti. Sebaiknya netralkan gigi kemudian tarik tuas hand brake, Anda jadi merasa lebih aman dan santai hingga bisa melakukan banyak hal, termasuk bersantai terutama kaki dan ini sangat merelaksasi kaki yang tidak terus menerus memberikan tekanan pada kopling

6. Menekan Pedang Kopling Saat Pengereman
Hal ini sebenarnya tidakperlu dilakukan. Karena fungsi kopling bukan untuk mengerem, tapi untuk memutuskan koneksi antara mesin dengan transmisi. Kalau halini sering dilakukan,yang ada mesin mobil akan menanggung beban yang lebih berat yang dapat mengakibatkan roda mobil jadi lepas dari kampas rem dan engine brake.

7. Memindahkan Transmisi tanpa Menekan Pedal Kopling
Biasanya hal ini akan menjadi kebiasaan orang yang baru belajar. Ketika ingin memindahkan transmisi, sebaiknya tekanlah pedal kopling terlebih dahulu agar umur gear mobil tetap awet dan tahan lama.

Kesimpulannya :
Kita sebagai pengendara juga tidak dianjurkan untuk terlalu sering menginjak kopling selama berkendara. Hal ini dapat membuat kampas dan pelat kopling menjadi lebih mudah aus. Sebaiknya pengendara memastikan hanya menginjak kopling ketika diperlukan agar kondisinya bisa tetap baik.
Hindari teknik-teknik mengemudi yang malah membuat komponen-komponen di dalam mobil mengalami kerusakan. Selalu lakukan perawatan rutin sehingga kondisi mobil selalu prima. 

Semoga informasi diatas dapat bermanfaat
Wassalamualaikum wr wb

Kamis, 03 Februari 2022

Sesuatu Tentang Coil

Menjadi salah satu komponen dalam sistem pengapian kendaran roda empat, ignition coil memang memegang peranan penting khususnya pada mobil bermesin bensin. Pasalnya, mesin bensin membutuhkan adanya percikan api yang berasal dari busi guna engine bisa dinyalakan dan bekerja secara normal. Anda tidak akan menjumpai ignition coil pada kendaraan bermesin diesel.

Hal ini dikarenakan, mesin diesel memiliki sistem self combustion yang mampu menghidupkan dan menjalankan kendaraan sebagaimana mestinya. Fungsi dari ignition coil sendiri yakni untuk menaikkan tegangan aki atau baterai dari 12 volt hingga menjadi 25.000 volt. Kenaikan tegangan tersebut kerap kali dimanfaatkan sebagai tenaga hasil induksi elektromagnetik.

 

Bahkan berkat fungsi ignition coil berupa tegangan tinggi yang mampu membuat percikan bunga api pada busi yang berada dalam ruang bakar. Dalam ignition coil sendiri sudah terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder untuk membantu dalam menghasilkan tegangan tinggi melalui induksi elektromagnetik.

Perlu Anda ketahui, bahwa kumparan yang terdapat di ignition coil ini berupa lilitan kawat tembaga yang mampu menghasilkan medan magnet bila dialiri tegangan dan arus listrik. Besarnya medan magnet yang dihasilkan tersebut tergantung pada jumlah lilitan yang dimiliki, besar diameter kawat, besar tegangan, serta arus yang mengalir pada kumparannya.Semakin besar jumlah lilitan yang dimiliki dan arus yang mengalir pada ignition coil, maka medan magnet yang dihasilkan pun akan semakin besar. 

Berkat fungsi ignition coil yang penting inilah, mampu membuat engine bisa dialiri listrik dalam jumlah besar.Saat medan magnet yang ada tersebut disejajarkan dengan kumparan lainnya, maka akan terjadi induksi elektromagnetik yang kedua. Namun, induksi elektromagnetik yang terjadi tersebut tidak memberikan efek untuk memunculkan electromotive force atau gaya gerak listrik di masing masing kumparannya. Hal ini pun termasuk pula pada kumparan sekunder yang memiliki fungsi guna menciptakan tegangan tinggi pada baterai atau aki hingga mencapai 25.000 volt.
Electromotive force ini terjadi bila tegangan tinggi muncul pada kumparan sekunder sehingga membuat kumparan primer kehilangan aliran secara tiba tiba. Untuk itu, di sistem pengapian terdapat sebuah komponen yang sengaja dipasang bernama contact point atau platina. Dimana bagian tersebut berfungsi guna memutus arus listrik pada kumparan primer.

Ketika contact point menjalankan tugasnya, maka induksi elektromagnetik pada kumparan primer akan hilang secara tiba tiba. Hal ini tentunya mempengaruhi kumparan sekunder dan menghasilkan electromotive force dengan tegangan mencapai 25.000 volt dalam sekejap. Fungsi ignition coil inilah menghasilkan percikan bunga api guna menggerakkan engine.

Dapat disimpulkan bahwa keberadaan ignition coil begitu penting terutama pada kendaraan roda empat bermesin bensin. Tidak bisa dibayangkan bila komponen satu ini tidak ada pada kendaraan kesayangan, pastinya engine yang terdapat didalamnya tidak bisa digerakkan sebagaimana mestinya.
Cara Memperbaiki Koil Mobil yang Rusak Berdasarkan Penyebabnya

Sebagai salah satu bagian dari sistem kerja pengapian mesin, termasuk dengan busi dan tensioner, koil memegang peranan penting. Kalaupun ada kerusakan koil, tidak hanya bisa disebabkan oleh satu hal saja, tapi ada beberapa faktor pendukung. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Koil Rusak Karena Panas
Koil yang ada di sistem kerja pengapian mesin akan sering terkena panas. Itu adalah suatu hal wajar. Namun ketika koil sudah terlalu sering terkena panas yang terlalu tinggi, maka tinggal menunggu waktu saja menjadi rusak. Bunga api tidak akan muncul dari busi atau koil menjadi mati saat mesin sudah panas.  

Kalau sudah begini, maka mau tidak mau Anda harus mengkompres koil menggunakan lap basah. Cara ini bisa dibilang paling mudah untuk dilakukan serta terhitung sebagai penanganan sementara. Tapi setelah itu, sebaiknya segera cek mobil dengan melakukan servis.

2. Koil Mobil Rusak Karena Listrik Bocor
Di dalam koil terdapat aliran listrik yang memang merupakan hal wajar. Namun ketika terjadi kebocoran listrik, maka Anda harus mencari tahu dari mana sumbernya. Mobil bensin yang memiliki sistem karburator dengan kabel busi panjang bisa mengalami masalah ini.
Kabel busi yang putus membuat api melompat dari koil menuju body koil. Mengapa bisa begitu? Alasan utamanya adalah listrik tegangan tinggi yang berasal dari koil mencari jalan singkat ke massa.
Cara lain untuk memperbaiki masalah ini adalah menutup bagian yang bocor dengan melakukan isolasi menggunakan lem. Tentu lem ini harus yang kuat. Anda bisa pakai lem besi atau plastic steel.  Dengan menggunakan lem tersebut, maka mampu menghalangi listrik tegangan tinggi melompat ke koil. Anda juga bisa mengganti koil atau kabel cup businya jika kerusakannya sudah terhitung parah. Pastikan cek busi mobil Anda terlebih dahulu dan pastikan tidak ada masalah dengan busi. 

3. Koil Mobil Rusak Karena Tidak Keluar Api di Busi
Koil yang rusak karena tidak ada percikan api di busi juga sering terjadi. Masalah ini disebabkan kontak penghubung antara kabel busi dengan koil memiliki kerak. Dengan kemunculan kerak ini, maka akan menghalangi aliran listrik koil menuju busi. Akhirnya bunga api tidak akan keluar pada busi.  Kalau sudah begini, sebaiknya Anda segera mengganti koil segera. Apalagi jika kondisinya juga retak. Lebih baik hindari pemakaian koil yang sudah retak hingga tidak mampu bekerja dengan optimal. Daripada Anda mendapatkan masalah pada mobil saat sedang digunakan.

4. Penggunaan busi yang tidak sesuai spesifikasi kendaraan
Berbeda mesin kendaraan, maka berbeda pula spesifikasi busi yang dibutuhkan. Ada mesin yang membutuhkan busi dengan resistan di dalamnya (kode R pada busi), mesin dengan busi tanpa resistan, dan ada juga mesin dengan kebutuhan busi jenis platinum atau iridium. Saat Anda mengganti busi mobil, ada baiknya memperhatikan spesifikasinya agar komponen yang dimasukkan ke mesin sesuai kebutuhan. Sebab, jika tidak sesuai, maka percikan api yang dihasilkan akan terlalu kecil atau bahkan tidak dapat memercikkan api. Ujungnya, kerja koil akan semakin berat hingga berisiko rusak.

5. Usia pakai koil sudah lama
Penyebab koil mobil rusak bisa jadi karena usia pakainya sudah lewat. Koil adalah komponen elektrikal mobil yang punya usia pakai hanya sampai lima tahun. Setelahnya, koil akan mulai menunjukkan gejala penurunan fungsi seperti koil membesar, insulator penutup mulai rapuh, dan timbul kebocoran. Kerusakan-kerusakan ‘kecil’ seperti inilah yang membuat koil makin cepat rusak. Jadi, ada baiknya Anda cek mobil kesayangan jika sudah melewati lima tahun pemakaian.

6. Kualitas koil kurang baik
Saat Anda memutuskan untuk mengganti koil yang sudah rusak dengan komponen baru, pastikan kualitasnya benar-benar terbaik.Sebab, apabila kualitas komponen pengganti koil lama tidak sebagus yang sebelumnya (asli bawaan mobil dari pabrik), maka hal tersebut akan menimbulkan masalah. Koil yang kurang berkualitas biasanya akan gampang rusak dan mati. Ya, anggap saja seperti barang KW yang usia pakainya lebih pendek daripada barang asli. Oleh karena itu, jika Anda mengganti koil, pastikan hanya menggunakan Original Equipment Manufacturer (OEM) atau suku cadang asli pabrikan mobil. 

Nah pada video kali ini kita juga menyajikan simulasi bagaimana cara kerja Coil tersebut. Dan link video kita sertakan pada diskripsi pada chanel ini
Terima kasih 

Wassalamu’alaikum wr wb

 

Fungsi Bak Oli Carter Mobil

 


Fungsi oil pan di dalam mobil adalah sebagai penampung oli mesin. Komponen ini dikenal pula dengan sebutan bak oli, panci oli, atau carter oli.

Merupakan salah satu komponen mesin yang posisinya tepat berada di bagian bawah silinder mesin, oil pan umumnya terbuat dari plat baja tebal. jangan lupakan juga fungsi oli untuk mobil dan kompresor sangatlah penting. Jenis oli mobil juga menjadi hal yang wajib untuk kamu perhatikan. Oil pan ada juga beberapa yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar aluminium. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai fungsinya, simak ulasan lengkapnya berikut.

1. Menampung oli mesin

Fungsi oil pan yang paling utama adalah sebagai penampung oli mesin yang dipakai dalam sistem pelumasan. Oleh karena itu, komponen ini juga kerap dikenal dengan sebutan panci atau bak oli. Oil pan pada umumnya memiliki bentuk bertingkat dengan bagian dalam berbentuk cekung untuk diletakkan saringan oli atau oil strainer. Saringan ini kemudian dihubungkan langsung dengan pompa oli mesin. Pada bagian cekung inilah oli mesin mobil juga sepenuhnya ditampung. Lebih lanjut, oli yang sudah ditampung akan dialirkan ke seluruh saluran sistem pelumasan mesin kendaraan bermotor melalui saringan oli, kemudian pompa oli, dan selanjutnya ke seluruh komponen serta saluran pelumasan. Setelah oli mengalir dan melumasi komponen-komponen di dalam mesin, oli akan jatuh ke bawah dan ditampung kembali oleh oil pan untuk disiapkan kembali mengaliri komponen mesin.

2. Saluran pembuangan oli mesin

Tak hanya sekadar menampung, fungsi oil pan pun meliputi pembuangan oli mesin. Dalam hal ini, pembuangan oli yang dimaksud bukan dialirkan kembali seperti penjelasan sebelumnya, namun pembuangan untuk penggantian oli baru. Penggantian ini perlu dilakukan tiap kali mobil sudah mencapai jarak tambahan 5.000 sampai dengan 10.000 km. Pada saat itulah oli mesin yang ada di dalam harus dikuras dan diganti dengan yang baru.

Ya, oli dalam sistem pelumasan mobil memiliki jangka waktu pemakaian pendek. Maka dari itu, ketika jarak tempuh mobil sudah bertambah 5.000 sampai 10.000 km, oli akan mengalami penurunan kualitas sehingga dapat memengaruhi kinerja sistem pelumasan. Untuk memudahkan proses penggantian, pasanglah baut tap oli mesin sebagai saluran pembuangan. Baut ini bisa dibuka dan ditutup dengan menggunakan sebuah gasket 3. Menjaga

3, kelancaran sirkulasi oli mesin

Fungsi oil pan berikutnya adalah untuk menjaga kelancaran sirkulasi oli mesin di berbagai kondisi permukaan jalan yang tidak selamanya rata dan lurus. Ada kalanya medan yang ditempuh mobil harus menurun, menanjak, bergelombang, atau bahkan miring dengan sangat ekstrem. Kondisi ini sudah pasti memengaruhi posisi dan permukaan oli mesin di dalam penampung. Sementara itu, oli adalah benda cair yang akan selalu mengalir ke tempat rendah.

Itulah kenapa di dalam oil pan ditambahkan sekat-sekat dengan fungsi untuk mencegah oli mesin ke tempat rendah tersebut. Kalau oli tetap stabil dan tidak mengalir ke tempat rendah seiring pergerakan mobil, maka sirkulasinya tetap bisa dipertahankan di berbagai kondisi permukaan jalan. Dengan begitu, mesin pun tidak akan mengalami kekurangan pelumasan akibat berada di jalan tidak rata.

Tidak hanya sekadar menampung, ternyata fungsi oil pan pun juga untuk mengatur pembuangan oli bekas dan memastikan sirkulasi cairan di dalamnya lancar. Oleh karenanya, memastikan kondisi dan performa komponen agar tetap maksimal.

Rabu, 02 Februari 2022

Fungsi Bak Carter Mobil

 


Fungsi oil pan di dalam mobil adalah sebagai penampung oli mesin. Komponen ini dikenal pula dengan sebutan bak oli, panci oli, atau carter oli.

Merupakan salah satu komponen mesin yang posisinya tepat berada di bagian bawah silinder mesin, oil pan umumnya terbuat dari plat baja tebal. jangan lupakan juga fungsi oli untuk mobil dan kompresor sangatlah penting. Jenis oli mobil juga menjadi hal yang wajib untuk kamu perhatikan. Oil pan ada juga beberapa yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar aluminium. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai fungsinya, simak ulasan lengkapnya berikut.

1. Menampung oli mesin

Fungsi oil pan yang paling utama adalah sebagai penampung oli mesin yang dipakai dalam sistem pelumasan. Oleh karena itu, komponen ini juga kerap dikenal dengan sebutan panci atau bak oli. Oil pan pada umumnya memiliki bentuk bertingkat dengan bagian dalam berbentuk cekung untuk diletakkan saringan oli atau oil strainer. Saringan ini kemudian dihubungkan langsung dengan pompa oli mesin. Pada bagian cekung inilah oli mesin mobil juga sepenuhnya ditampung. Lebih lanjut, oli yang sudah ditampung akan dialirkan ke seluruh saluran sistem pelumasan mesin kendaraan bermotor melalui saringan oli, kemudian pompa oli, dan selanjutnya ke seluruh komponen serta saluran pelumasan. Setelah oli mengalir dan melumasi komponen-komponen di dalam mesin, oli akan jatuh ke bawah dan ditampung kembali oleh oil pan untuk disiapkan kembali mengaliri komponen mesin.

2. Saluran pembuangan oli mesin

Tak hanya sekadar menampung, fungsi oil pan pun meliputi pembuangan oli mesin. Dalam hal ini, pembuangan oli yang dimaksud bukan dialirkan kembali seperti penjelasan sebelumnya, namun pembuangan untuk penggantian oli baru. Penggantian ini perlu dilakukan tiap kali mobil sudah mencapai jarak tambahan 5.000 sampai dengan 10.000 km. Pada saat itulah oli mesin yang ada di dalam harus dikuras dan diganti dengan yang baru.

Ya, oli dalam sistem pelumasan mobil memiliki jangka waktu pemakaian pendek. Maka dari itu, ketika jarak tempuh mobil sudah bertambah 5.000 sampai 10.000 km, oli akan mengalami penurunan kualitas sehingga dapat memengaruhi kinerja sistem pelumasan. Untuk memudahkan proses penggantian, pasanglah baut tap oli mesin sebagai saluran pembuangan. Baut ini bisa dibuka dan ditutup dengan menggunakan sebuah gasket 3. Menjaga

3, kelancaran sirkulasi oli mesin

Fungsi oil pan berikutnya adalah untuk menjaga kelancaran sirkulasi oli mesin di berbagai kondisi permukaan jalan yang tidak selamanya rata dan lurus. Ada kalanya medan yang ditempuh mobil harus menurun, menanjak, bergelombang, atau bahkan miring dengan sangat ekstrem. Kondisi ini sudah pasti memengaruhi posisi dan permukaan oli mesin di dalam penampung. Sementara itu, oli adalah benda cair yang akan selalu mengalir ke tempat rendah.

Itulah kenapa di dalam oil pan ditambahkan sekat-sekat dengan fungsi untuk mencegah oli mesin ke tempat rendah tersebut. Kalau oli tetap stabil dan tidak mengalir ke tempat rendah seiring pergerakan mobil, maka sirkulasinya tetap bisa dipertahankan di berbagai kondisi permukaan jalan. Dengan begitu, mesin pun tidak akan mengalami kekurangan pelumasan akibat berada di jalan tidak rata.

Tidak hanya sekadar menampung, ternyata fungsi oil pan pun juga untuk mengatur pembuangan oli bekas dan memastikan sirkulasi cairan di dalamnya lancar. Oleh karenanya, memastikan kondisi dan performa komponen agar tetap maksimal.

Selasa, 01 Februari 2022

PERBEDAAN COIL KERING DAN COIL BASAH

 Mesin bensin memerlukan tiga komponen yaitu udara, api dan bahan bakar untuk dapat bekerja. Campuran udara dan bahan bakar yang dimampatkan dalam ruang bakar tersebut kemudian diletupkan dengan api yang berasal dari busi. Percikan api pada busi tersebut hadir melalui mekanisme elektris yang dihasilkan oleh koil. Lewat koil inilah arus listrik yang diumpan dari aki yang relatif kecil kemudian digandakan hingga ribuan kali lipat baru disalurkan ke busi.

Pada video ini akan coba dikupas mengenai koil. Ada dua macam koil yang umum ditemui di pasaran yakni koil basah dan koil kering. Koil basah adalah koil dengan pendingin oli. Seperti halnya trafo pada listrik rumahan, koil juga membangkitkan panas. Namun karena yang bekerja adalah tegangan, dan arus yang besar maka panas yang dihasilkan juga tinggi. Maka diperlukan pendingin yang jauh lebih baik.

Pendingin yang dipilih yaitu oli khusus yang tidak ikut menghantarkan arus listrik. Koil seperti ini, cocok sekali untuk mobil standar pabrik karena daya tahan yang luar biasa dengan performa standar. Settingan mesin biasa tak butuh pengapian ekstra, makanya dengan koil basah sudah mencukupi.

"Pada umumnya koil basah dipergunakan sebagai standar kendaraan di masa lalu dan memiliki voltase hingga 20 ribu volt," tutur Ishak Yudha seorang penggila modifikasi asal Bandung yang telah banyak mengotak-atik pengapian FJ40-nya. Karena adanya tambahan volume oli maka dimensi koil basah biasanya lebih besar (bentuknya mirip botol .red).

 


Untuk pemakaian koil basah aftermarket ada hal yang wajib diperhatikan dan jangan pernah diabaikan. "Biasanya koil basah aftermarket dijual lengkap dengan weerstand (batu hambatan .red). Disarankan peranti ini harus tetap dipasang agar kinerja koil basah lebih maksimal," bilang Sutrisno mekanik dari bengkel Honeybee di Jl. Inpress Cileduk. Batu hambatan berwarna putih ini berfungsi menjaga agar coil tidak terlalu panas sehingga oli pendingin tidak cepat mengalami kejenuhan. Jika oli pendingin kondisinya normal (tidak jenuh) maka pendinginan pun bisa maksimal.

Menilik soal daya yang dihasilkan koil basah ternyata tak selalu kecil. Dalam perkembangannya kini, "Bisa saja koil basah memiliki voltase lebih besar dari daya standar, namun dibutuhkan dimensi yang juga besar. Sebagai contoh Mallory Promaster Coil 28720 yang merupakan koil hi-performance klasik dengan pendingin oli,"

Sedangkan Koil kering, merupakan koil dengan sistem pendingin udara. Di dalamnya terdapat lempengan-lempengan logam berbahan khusus yang mampu mereduksi arus pusar karena adanya medan magnet yang dapat menyebabkan terjadinya panas tinggi. Koil kering ini cocok digunakan untuk mesin Performance alias mesin yang pengapiannya disetel lebih advance agar tenaga yang dihasilkan tak mudah ngedrop ketika digeber di putaran tinggi. Kalau koil basah (standar) hanya menghasilkan voltase kurang lebih 20 ribu volt maka koil kering bisa mencapai 40 ribu volt lebih.

Dari sisi dimensi biasanya koil kering memiliki bentuk yang lebih kompak dibandingkan koil basah sehingga dalam pemasangan lebih fleksibel dan tak makan tempat. Makanya banyak kendaraan keluaran baru kini memakai koil model ini. "Koil kering jadi standar mesin terkini dengan pasokan injeksi elekronik lantaran lebih bisa menyuguhkan tegangan listrik yang lebih konstan," celoteh Hale dari Hale 4x4 Bandung. Bila dilihat dari strukturnya penghasil listrik pada koil kering terbungkus dengan baik dalam resin atau campuran fiber. Hal ini menjadikannya lebih stabil dalam menghasilkan tegangan listrik dan juga tahan guncangan.

Lalu bagaimana umur pemakaian koil basah dan kering?  "Banyak pendapat yang menyatakan bahwa koil basah memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan dengan koil kering," timpal Bimo Wicaksono dari bengkel Kawan 4x4 di bilangan Bekasi. "Oli yang merendam kumparan di dalam koil tersebut membuat peranti ini memiliki kemampuan bertahan lebih lama," cerocos bapak dua anak ini. Pendinginan eksternal yang diandalkan koil kering membuat koil ini tak akan lama umur pakainya.

Selain umur pakai koil kering yang relatif lebih pendek ternyata tanda-tanda "kematian" alias koil sudah tidak bekerja sempurna tidak ada sama sekali. "Jika mati, koil kering tak menunjukkan gejala apapun. Pergi begitu saja tanpa permisi dan mesin tak mau dihidupkan,". Makanya disarankan pemakai koil kering selalu membawa koil cadangan.

Berbeda dengan koil basah.  Biasanya ada gejala-gejala yang mengikuti sebelum koil basah ini mati total. "Pengapian berubah, mesin agak susah dihidupkan. Mirip seperti aki yang tekor. Karena ketika distart api kadang menyambar kadang tidak," perinci Sutrisno yang akrab disapa mas Tris.

Penyebab utama koil basah tak lagi sempurna kinerjanya karena adanya kebocoran oli. "Jika ada rembesan oli pada tabung koil basah maka sistem pendinginan koil tersebut sudah tak maksimal," jelas Bimo lebih lanjut.

Jangan kaget jika tiba-tiba mesin seperti terasa pincang larinya atau susah dihidupkan. Pemakai koil basah boleh sedikit lega karena mobil masih bisa dihidupkan dan dipakai meski tentu saja performanya tidak maksimal. Beberapa pemakai jip kerap mengompress koil dengan lap basah agar panasnya tak terlalu tinggi sehingga koil masih bisa berfungsi. Tanpa membawa koil cadangan pun tak perlu takut.