Mesin bensin memerlukan tiga komponen yaitu udara, api dan bahan bakar untuk dapat bekerja. Campuran udara dan bahan bakar yang dimampatkan dalam ruang bakar tersebut kemudian diletupkan dengan api yang berasal dari busi. Percikan api pada busi tersebut hadir melalui mekanisme elektris yang dihasilkan oleh koil. Lewat koil inilah arus listrik yang diumpan dari aki yang relatif kecil kemudian digandakan hingga ribuan kali lipat baru disalurkan ke busi.
Pada video ini akan coba dikupas mengenai koil. Ada dua macam koil yang umum ditemui di pasaran yakni koil basah dan koil kering. Koil basah adalah koil dengan pendingin oli. Seperti halnya trafo pada listrik rumahan, koil juga membangkitkan panas. Namun karena yang bekerja adalah tegangan, dan arus yang besar maka panas yang dihasilkan juga tinggi. Maka diperlukan pendingin yang jauh lebih baik.
Pendingin
yang dipilih yaitu oli khusus yang tidak ikut menghantarkan arus listrik. Koil
seperti ini, cocok sekali untuk mobil standar pabrik karena daya tahan yang
luar biasa dengan performa standar. Settingan mesin biasa tak butuh pengapian
ekstra, makanya dengan koil basah sudah mencukupi.
"Pada umumnya koil basah dipergunakan sebagai standar kendaraan di masa
lalu dan memiliki voltase hingga 20 ribu volt," tutur Ishak Yudha seorang
penggila modifikasi asal Bandung yang telah banyak mengotak-atik pengapian
FJ40-nya. Karena adanya tambahan volume oli maka dimensi koil basah biasanya
lebih besar (bentuknya mirip botol .red).
Untuk pemakaian koil basah aftermarket ada hal yang wajib diperhatikan dan jangan pernah diabaikan. "Biasanya koil basah aftermarket dijual lengkap dengan weerstand (batu hambatan .red). Disarankan peranti ini harus tetap dipasang agar kinerja koil basah lebih maksimal," bilang Sutrisno mekanik dari bengkel Honeybee di Jl. Inpress Cileduk. Batu hambatan berwarna putih ini berfungsi menjaga agar coil tidak terlalu panas sehingga oli pendingin tidak cepat mengalami kejenuhan. Jika oli pendingin kondisinya normal (tidak jenuh) maka pendinginan pun bisa maksimal.
Menilik soal daya yang dihasilkan koil basah ternyata tak selalu kecil. Dalam perkembangannya kini, "Bisa saja koil basah memiliki voltase lebih besar dari daya standar, namun dibutuhkan dimensi yang juga besar. Sebagai contoh Mallory Promaster Coil 28720 yang merupakan koil hi-performance klasik dengan pendingin oli,"
Sedangkan Koil kering, merupakan koil dengan sistem pendingin udara. Di dalamnya terdapat lempengan-lempengan logam berbahan khusus yang mampu mereduksi arus pusar karena adanya medan magnet yang dapat menyebabkan terjadinya panas tinggi. Koil kering ini cocok digunakan untuk mesin Performance alias mesin yang pengapiannya disetel lebih advance agar tenaga yang dihasilkan tak mudah ngedrop ketika digeber di putaran tinggi. Kalau koil basah (standar) hanya menghasilkan voltase kurang lebih 20 ribu volt maka koil kering bisa mencapai 40 ribu volt lebih.
Dari sisi dimensi biasanya koil kering memiliki bentuk yang lebih kompak dibandingkan koil basah sehingga dalam pemasangan lebih fleksibel dan tak makan tempat. Makanya banyak kendaraan keluaran baru kini memakai koil model ini. "Koil kering jadi standar mesin terkini dengan pasokan injeksi elekronik lantaran lebih bisa menyuguhkan tegangan listrik yang lebih konstan," celoteh Hale dari Hale 4x4 Bandung. Bila dilihat dari strukturnya penghasil listrik pada koil kering terbungkus dengan baik dalam resin atau campuran fiber. Hal ini menjadikannya lebih stabil dalam menghasilkan tegangan listrik dan juga tahan guncangan.
Lalu bagaimana umur pemakaian koil basah dan kering? "Banyak pendapat yang menyatakan bahwa koil basah memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan dengan koil kering," timpal Bimo Wicaksono dari bengkel Kawan 4x4 di bilangan Bekasi. "Oli yang merendam kumparan di dalam koil tersebut membuat peranti ini memiliki kemampuan bertahan lebih lama," cerocos bapak dua anak ini. Pendinginan eksternal yang diandalkan koil kering membuat koil ini tak akan lama umur pakainya.
Selain umur pakai koil kering yang relatif lebih pendek ternyata tanda-tanda "kematian" alias koil sudah tidak bekerja sempurna tidak ada sama sekali. "Jika mati, koil kering tak menunjukkan gejala apapun. Pergi begitu saja tanpa permisi dan mesin tak mau dihidupkan,". Makanya disarankan pemakai koil kering selalu membawa koil cadangan.
Berbeda
dengan koil basah. Biasanya ada gejala-gejala yang mengikuti sebelum koil
basah ini mati total. "Pengapian berubah, mesin agak susah dihidupkan.
Mirip seperti aki yang tekor. Karena ketika distart api kadang menyambar kadang
tidak," perinci Sutrisno yang akrab disapa mas Tris.
Penyebab utama koil basah tak lagi sempurna kinerjanya karena adanya kebocoran
oli. "Jika ada rembesan oli pada tabung koil basah maka sistem pendinginan
koil tersebut sudah tak maksimal," jelas Bimo lebih lanjut.
Jangan kaget jika tiba-tiba mesin seperti terasa pincang larinya atau susah
dihidupkan. Pemakai koil basah boleh sedikit lega karena mobil masih bisa dihidupkan
dan dipakai meski tentu saja performanya tidak maksimal. Beberapa pemakai jip
kerap mengompress koil dengan lap basah agar panasnya tak terlalu tinggi
sehingga koil masih bisa berfungsi. Tanpa membawa koil cadangan pun tak perlu
takut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar