Engine brake merupakan merupakan teknik memperlambat kecepatan mobil dengan cara mengandalkan putaran mesin ketika transmisi diturunkan ke gigi yang lebih rendah. Trik ini berguna untuk meringankan kerja rem mobil yang kewalahan dalam memperlambat laju mobil.
Pemanfaatan engine brake biasa dilakukan di jalanan menurun yang ekstrem dan panjang ataupun saat kondisi darurat. Dalam situasi tersebut, rem pasti bekerja keras. Namun, jika dipaksa mengerem terus-menerus, beban rem akan berlebihan. Rem bisa panas dan kurang responsif. Salah-salah akhirnya rem malah blong.
Agar tidak seperti itu, sangat disarankan untuk menggunakan engine brake. Pengemudi tinggal melepas gas dan menurunkan gigi ke level lebih rendah. Langkah tersebut akan membuat laju mobil melambat karena mesin ikut melakukan pengereman.
fungsi engine break adalah MENGURANGI BEBAN KERJA rem bukan MENGGANTIKAN REM. Sehingga rem tidak bekerja keras ketika jalan menurun maupun ketika kita memaksa mengurangi laju kendaraan. Ketika kita berada pada kecepatan tinggi maka penggunaan engine break bisa digunakan secara urut misalnya dari perseneling 5,4,3,2,1 atau 5,3,1 atau 4,2,1 untuk kendaraaan roda empat, jadi dalam keadaan mobil melaju kencang pada perseneling 5 kemudia dipaksa ke 1 tentu itu salah. Karena fungsinya mengurangi beban kerja rem maka saat jalan turunan maka penggunaan rem dan engine break bisa dikombinasi kan. Misalnya ketika jalan turunan kita sdh menggunakan engine break maka untuk menjaga atau mengontrol agar rpm kendaraan naik nya tidak bgt drastis maka kita bisa menggunakan rem
Seberapa Efektif?
Efektivitas engine brake cukup tinggi. Diyakini pengereman akan terbantu hingga 50% ketika melakukannya. Namun, pastikan juga untuk memperhatikan Revolutions Per Minute (RPM) di dasbor mobil.
Usahakan RPM berada di level rendah ketika engine brake dilakukan. Hal ini akan menjamin keamanan bagi mesin mobil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar