Minggu, 03 Mei 2020

Tips Mengendarai Mobil Manual

Assalamualaikun wr wb.

kali ini saya akan berbagi pengalaman bagaimana menghindari perlakuan yg tidak perlu pada mobil manual

Saat ini nuansa mobil matic semakin di gandrungi oleh masyarakat, karena simpel dan medern, jadi mobil manual terkesan jadul,... eeiit jgn salah dulu ternyata mengendarai mobil manual pun sangat nyaman, asal kita tau bagaimana memperlakukannta dgn baik

Secara umum penggunaan mobil matic adalah menghilangkan fungsi pedal kopling pada kaki diganti dgn ki nerja lain (mbuh aku ra weruh jenenge) sehingga pengguna mobil manual yg kurang paham bisa mengakibatkan beberapa komponen cepat mengalami keausan secara dini, seperti Kanvas Kopling cepat habis, gearbox mendengung, Joinn koppel yg aus dsb.

Biasanya kanvas kopling sering habis dikarenakan cara penggunaan kopling yang kurang tepat sehingga menyebabkan kampas kopling menjadi cepat habis. Nah berikut ini ada beberapa penyebab kampas kopling mobil cepat habis, bahkan sebelum mencapai usia pakai normalnya sekitar 20.000 km. atau 3 tahun, bahkan ada yg bertahan hingga 20 tahun 🙈

1. Meletakkan Kaki Diatas Pedal Kopling Meski Tidak Digunakan
Kebiasaan ini seperti mungkin banyak dilakukan pengemudia mobil, terutama bagi pengendara-pengendara baru. Sehingga penting sekali untuk mempelajari bagaimana cara aman mengemudi mobil. Biasanya ini dilakukan agar tidak gugup ketika akan melakukan pengoplingan nantinya.

Tetapi cara ini salah dan mengakibatkan keausan pada kampas kopling dan release bearing karena secara tidak langsung anda akan melakukan penekanan pada kopling secara terus menerus.
Apabila ini sering dilakukan dikhawatirkan lama kelamaan akan terjadi selip, nah selip ini muncul, maka permukaan kampas kopling akan cepat terkikis karena permukaan kampas kopling ini berbahan lebih lunak dibandingkan bahan plat penekan yang berbahan logam.

2. Menginjak atau Melepas Pedal Kopling dngan Kasar.
Penyebab kampas kopling mobil cepat habis lainnya bisa dikarenakan kebiasaan anda yang menginjak maupun melepas pedal kopling dengan kasar. ketika transmisi belum berpindah dengan penuh, pengemudi biasanya sudah melepaskan pedal kopling. Saat hal ini terjadi maka akan muncul seperti bunyi yang cukup kasar pada sistem transmisi mobil Anda. Hal ini lah yang kemudian membuat komponen kampas kopling menjadi cepat aus serta menimbulkan gejala kerusakan transmisi pada mobil.

3. Menginjak Pedal Kopling Setengah Setangah
Penyebab lainnya dapat dikarenakan kebiasaan pengguna mobil yang menginjak pedal kopling setengah-setengah. Biasanya hal ini sering dilakukan ketika berada di jalanan tanjakan ataupun kemacetan. Namun justru hal ini yang membuat keausan pada kampas kopling menjadi lebih cepat. Bahkan tak hanya kampas kopling saja, komponen lainnya seperti clutch cover juga akan mengalami penipisan.

4. Menggantung atau menginjak kopling pada saat berhenti dalam situasi berhenti di tanjakan, kenapa hal ini dilakukan, jawabannya malas, padahal ada tuas rem tangan dan pedal rem kaki, sehingga posisi kaki pada kopling dapat di istirahatkan, apa yg terjadi apabila tekanan kopling dan gas tidak seimbang, mobil akan mundur dan bisa juga meloncat kedepan karena gas yg terlalu tinggi, selain itu, dapat merusak secara keseluruhan system transmisi. maka agar lbh aman gunakan rem tangan dan kaki dpt beristirahat sejenak.

5. Tidak menetralkan gigi di lampu merah
Biasanya kita cari nyamannya hanya menginjak kopling dan rem saja untuk menghentikan mobil sementara kan, nah ini kebiasaan yg sering kita lakukan, akibatnya apa? otot kaki bisa tiba tiba pegal dan kesemutan, kalau itu terjadi kita lupa pada saat itu injak kopling maka mobil akan melobcat tiba tiba dan mati, dlm jangka panjang akan mempercepat kerusan komponen kopling baik kanvas maupun lainnya.

6. Kebiasaan Menginjak kopling dahulu sambil injak rem saat mobil ingin berhenti.
Memang salah satu fungsi kopling adalah mengurangi laju kecepatan mobil dgn system engine breake, tetapi penggunaan tekanan pada pedal kopling untuk waktu beberapa menit itu akan membebani kinerja kopling, padahal cukup turunkan tuas persneling, secara significan hingga netral sambil injak rem, dan lepas pedal kopling dan biarkan kerja pengereman yg berfungsi, lagian pedal kopling bukan untuk pengereman 🤣🤣 dan hanya untuk memutuskan mesin dgn trasmisi, dan untuk jangka pendeknya, bahan bakar bisa jadi irit. dan yg lbh fatal, beban mesin lbh berat, dan bisa membuat beban ban menjadi terganggu.

7. Tidak menambah gigi hingga mobil meraung
Ini ciri khas motuba, biar keren suara meraung pisisi gigi rendah memang keren, manaikkan kecepatan secara instan untuk pamer memang cool, tapi apabila kita sering lakukan mesin bisa meledak, karena rpm tinggi gigi rendah beban transmisi dan mesin tidak seimbang, apabila yg terjadi dalam jangka panjang akan mengakibatkan kerusakan pada mobil,dan boros BBM, pastikan masukkan gigi pada saat mobil mulai akan meraung, dan lakukan secara halus, hindari melakukan kebiasaan yg bisa mengakibatkan umur transmisi atau gearbox cepat aus karena mebanggung beban yg tidak seharusnya.

Kesimpulannya :

Namun tanpa sadar, kita sering menginjak sedikit pedal kopling. Memang, secara keseluruhan tidak nampak efeknya. Tapi kalau anda menginjak sedikit pedal kopling atau menginjak pedal kopling jangka waktu yg lama artinya anda menahan kekuatan pegas kopling.

Padahal fungsi pegas kopling untuk menekan plat, penekan ke kampas kopling. Karena kekuatan pegas ditahan, maka tekanan plat penekan terhadap kampas kopling juga berkurang. Ini akan mengurangi grip kampas kopling terhadap plat penekan. Sehingga sangat beresiko terjadi selip.

Hindari teknik-teknik mengemudi yang malah membuat komponen-komponen di dalam mobil mengalami kerusakan. Selalu lakukan perawatan rutin sehingga kondisi mobil selalu prima selengkapnya dapat dilihat pada youtube kami

Wis Ngono Thok

Semoga informasi diatas dapat bermanfaat
Wassalamualaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar