Sabtu, 30 Mei 2020

Bahan Dasar Radiator

Assalamu'alaikum wr wb

Para dixie mania, pada kesempatan ini kita akan sama sama membahas, bahan dasar radiator, karena banyak yang bertanya bagus mana bahan ini dan itu serta blaaa blaaaa.. nah untuk lebih jelasnya mari sama sama kita bahas tuntas masalah ini, dari beberapa referensi yang kita dapat mungkin layak untuk kita tampilkan sebagai wahana penambah ilmu pengetahuan kita.

Kita sama mengetahuia agar suhu mesin tetap terjaga,  maka produsen mobil memasang peranti yang diberi nama radiator, tetapi ini tidak berlaku untuk kendaraan VW (edisi lama). Fungsinya adalah mengalirkan air ke dinding mesin, untuk menyerap panas, dan kita tau saat ini beredar bahan radiator dari plastik, yang sebelumnya berbahan alumunium, dan bahkan yang paling tua berbahan dasar tembaga atau kuningan.

Lambat laun bahan radiator dari tembaga atau kuningan  yang diyakini  paling mudah mentransfer suhu mulai diubah, beberapa alasan antara lain bobotnya yang cukup berat, membuat kuningan tidak lagi dipercaya sebagai alat pengusir panas. Kini, fungsinya digantikan oleh material aluminium dan plastik,  meski disebut dengan plastik, namun tidak semua bagian radiator menggunakan bahan yang ringan tersebut. Pada bagian dalamnya, terdapat jalur air yang terbuat dari aluminium.

Nah berdasarkan untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan radiator dengan memperhitungkan segala aspek keuntungan produsen mobil saat ini banyak yang telah meninggalkan bahan radiator dari tembagan dengan mengganti  menggunakan radiator dengan bahan aliuminium. Mobil keluaran baru rata-rata pakai radiator alumunium, hal ini dilakukan karena dengan bahan aluminium akan menekan beban berat kendaraan yang tidak mengurangi kualitas hasil yang dihasilkan. Selain itu dari aspek nilai harga memproduksi radiator dengan bahan aluminium akan lebih ekonomis dan efisien dibandingan menggunakan bahan tembaga. Faktanya harganya pun untuk aluminium jauh lebih murah 3 kali lipat serta alumunium jauh mudah di dapat untuk bahan bakunya sehingga perusahaan atau pabrik bisa selalu produksi.

Para Dixie mania, mari kita bahas satu persatu, kita mulai 

Radiator dari Tembaga
Mungkin para dixie mania sudah paham betul radiator berbahan tembaga atau kuningan, karena tehnologi saat corolla dx diproduksi bahan radiatornya adalah tembaga, dimana bahan tembaga ini lumayan berat, lebih lambat dalam melepaskan panas ke udara, tetapi kelebihannya,  radiator ini dapat diservis, bahkan kisi kisinya dapat di canibal dengan kisi kisi radiator lain yang sejenis, kelemahannya sangat rentan terhadap korosif dan harga lumayan lebih mahal, nah untuk daya tahan? radiator jenis ini bahkan diyakini mampu bertahan lebih dari 20 tahun, dengan segala kelebihannya yang dapat di servise kemungkinan radiator ini dapat bertahan life time se iring usia mobil.

Radiator berbahan Alumunium
Pada dasarnya bahan aluminium lebih cepat melepaskan panas keudara sekitar, radiator aluminium dengan cover tank aluminium,  dimana radiator aluminium dengan cover aluminium menjadi satu kesatuan susah untuk di lepas. Karena kedua part ini dilas menjadi satu kesatuan. Nah apakah radiator  aluminium bisa di service?  hal ini masih menjadi perdebatan, memang tidak di sarankan akan tetapi sebenarnya tinggal tingkat kebocoran nya seperti apa, jika kebocoran terjadi di sebabkan pengapuran memang sudah tidak bisa di tambal, kalaupun bisa di tambal lama kelamaan akan terjadi penyumbatan dan akan menyebabkan overheat mesin.

Tahukah kita bahwa alumunium itu bersifat penetralisir kapur, yaitu alumunium itu akan menyerap zat kapur yang terdapat pada air radiator. Sebenarnya ini adalah perbedaan paling mencolok antar radiator alumunium dan tembaga.

Mengisi radiator memakai air sumur atau pam banyak mengandung kapur. Dengan rentan waktu yang lama kapur tersebut akan menempel dan makin menumpuk pada dinding alumunium dan lama kelamaan kapur itu akan menebal. jika kapur yang menempel di dinding aluminium sudah menebal akan menggerogoti lapisan aluminium tersebut dan akan menimbulkan pengapuran. 

Kita bisa mengambil contoh ceret/kuwali yang sering di gunakan untuk merebus air lama kelamaan biasanya bagian bawahnya akan timbul endapan putih yang berupa zat kapur, dan ini terjadi karena memang itulah sifat alumunium penetralisir kapur, dan sifat lain dari alumunium adalah lunak, logam ini lebih lunak di bandingkan logam jenis lain seperti tembaga,kuningan,besi dll.  Jika sudah terjafi pengapuran atau kebocoran yang signifikan segera ganti dengan radiator baru.

Selanjutnya bagaimana daya tahan radiator alumunium? daya tahan bahan alumunium ini bermacam-macam, tergantung perawatan dan penggunaan part yang di padukan. Daya tahan radiator berbahan aluminium Ada yang 1 tahun dah pada bocor,ada yang 5 tahun baru mengalami kebocoran bahkan ada yang 10 tahun baru rusak atau bocor. Semua itu tergantung dari bahannya tebalnya

Radiator berbahan Plastik
Sejatinya ini adalah hasil kolaborasi antara alumunium dan plastik. sehingga tidaklah plastik murni keseluruhan bahan radiator berbahan plastik,  biasanya radiator jenis ini menggunakan jenis radiator aluminium dengan cover tank plastik,  perlu di perhatikan bahwa radiator dengan cover tank plastik bisa di service, karena cover plastik ini bisa di lepas, sehingga saat terjadi mampet bisa di bersihkan dengan cara di korok, pemilihan kolaborasi ini dipilih karena bahan cover tank aluminium tidak bisa diperbaiki, tetapi radiator ini bukan tanpa kelemahan dan  kelemahan radiator almunium dengan cover tank plastik, yaitu lapuk dan getas pada bagian cover tanknya, sehingga menyebabkan kebocoran.

Bagaimana kalau terjadi kebocoran? solusinya ya mengganti parts nya,  dan memang salah satu solusinya, hanya saja, sparepart yang satu ini tidak mudah dicari, maka beberapa cara ditempuh salahsatunya  untuk melakukan ‘custom’ mengganti dengan perangkat dengan bahan tembaga. berbagai literatur dan para pakar dibidangnya menggambarkan “Sebenarnya hal ini tidak dibenarkan. Karena bahan tersebut dalam jangka waktu panjang justru menyebabkan korosi dan kerusakan,”dan penjelasan lain menyebutkan “Pertemuan antara alumunium dan tembaga akan menimbulkan reaksi yang dapat menyebabkan korosi pada alumunium, sifatnya tidak seketika dan baru terjadi dalam jangka waktu panjang, dan sialnya “Radiator yang sudah pernah dimodifikasi, tidak bisa diservice lagi karena kerusakan akibat korosinya biasanya sudah menjalar,”  ibarat penyakit cancer yang sudah mencapai stadium puncak.

Kesimpulannya :
sebuah pertanyaan yang muncul, baik mana bahan tembaga ataupun alumunium?  hal itu sangat tergantung perawaran yang kita lakukan, penggunaan bahan radiator tembaga atau kuningan juga ikut mempengaruhi prilaku konsumen, yang masih takut menggunakan coolant sebagai cairan yang banyak direkomendasikan oleh pabrikan.

Radiator alumunium
Menetralisir kapur
Lebih Lunak dibanding radiator tembaga
Lebih ringan
Lebih cepat melepas panas ke udara
Kalau bocor karena pengapuran tidak bisa di tambal
Daya tahan rata-rata 5 tahun
Harga lebih murah

Radiator tembaga
Tidak dapat menatralisir kapur
Lebih keras dan berat dari alumunium
Lebih berat dari alumunium
Lambat melepas panas ke udara
Kalau bocor masih bisa di tambal 
Daya tahan lebih dari 20 tahun
Harga relatif lebih mahal

Demikian semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar