Assalamu'alaikum wr wb
Coil, Busi dan kabel busi sangat menentukan inisiasi dan kestabilan performa mesin saat di pacu di jalanan, komponen standar untuk kepentingan sehari hari sebenarnya sudah lebih dari cukup dengan catatan kendaraan dalam keadaan fit dan prima. Nah Upgrade baru diperlukan apabila pemakaian mobil lebih intensif atau berat, misalnya untuk arena balap, atau mengejar performa yang lebih dari standar, (biasanya gagah gagahan).
Nah untuk dixie mania, terutama pada kendaraan kesayangan kita upgrade dapat dilakukan dengan mengganti komponen yang saya sebutkan diatas, seperti kabel busi, busi dan coil nya.
Bicara Soal Coil
Fungsi koil pada sistem pengapian kendaraan sangat sederhana, yaitu menaikkan tegangan listrik dari aki yang cuma 12 volt, menjadi ribuan volt. Arus listrik yang besar ini disalurkan ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.
Yang biasa disebut sebagai "koil racing", adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik jauh lebih besar ketimbang koil standar. Apabila koil standar rata-rata menghasilkan tegangan antara 12 ribu hingga 15 ribu volt, meski ada pula coil standar yang mampu menyuplai hingga 45.000 Volt, seperti coil denso bawaan mobil Twin cam GT, nah untuk coil racing kebutuhan voltage harus diatas 50.000 voltage.
Kemampuan koil untuk memproduksi voltase arus listrik akan membuat pembakaran maksimal dan efisien memang benar. Namun yang terpenting, time delivery-nya. "Time delivery adalah waktu yang diperlukan pada saat arus listrik mengalir dari koil sampai ke busi," . Semakin singkat waktunya semakin baik pembakaran pada mesin. Untuk sistem direct ignition, time delivery-nya sangat singkat karena arus listrik dari koil langsung dikirim ke busi. Adapun sistem yang tak langsung (indirect) masih membutuhkan distributor.
Koil yang baik adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik relatif besar dan stabil pada hampir seluruh putaran mesin. Karena itu setelah menghasilkan tegangan maksimal pada putaran mesin tertentu, kurva tidak boleh menukik terlalu tajam. Kurva yang menukik terlalu banyak, menunjukkan kinerja yang buruk pada putaran (RPM) tinggi. Padahal pada RPM tinggi justru dibutuhkan pembakaran yang baik.
Apabila para dixie mania ingin meningkatkan dan meng upgrade sistem pengapian Koil racing bisa menjadi solusi dan menghasilkan tegangan antara 60 ribu hingga 90 ribu volt. Tentu saja, dengan tegangan listrik yang lebih besar itu, maka busi dapat menghasilkan pijaran api yang juga lebih besar. Hasilnya adalah pembakaran yang lebih sempurna.
Saat ini untuk mencapai performa tegangan voltage 65.000 volt maupun 90.000 volt ada pada coil blue fire, Nah Coil Blue Fire ini dapat mensuplay tegangan ke busi hingga mencapai 90.000 volt. Dengan ini tentunya Coil ini dapat meningkatkan peforma & accelerasi mesin,sehingga pengiritan dan tenaga mesin dapat mencapai maksimum.
Kelebihan Ignition Coil BLUE FIRE
- - Spesial Desain untuk performa Tinggi dan Iklim Tropis
- - Voltase Tinggi
- - Meningkatkan pengapian di Busi hingga 75%
- - Magnetic core, dengan bahan besi magnetic silicon M36
- - Timing Electrik yang presisi, dan dapat dipasang di banyak jenis mobil
- - Anti panas dan anti Korosi
- - Out put tembaga murni
- - GARANSI 1 Tahun / 20.000 KM
- - Made by D-Tronics , USA
Bicara Soal Kabel Busi
Setelahkita berbicara tentang coil, untuk meningkatkan performance kendaraan, selanjutnya adalah kabel busi, pembahasan tentang kabel busi dan fungsinya dan jika kita melihat mobil-mobil modifikasi yang menggunakan kabel busi besar dan berwarna-warni. Bagai mana menurut anda, kelihatan keren dan sangar bukan?.. Begitu kabel busi diganti, kesan “racing” langsung muncul pada mesin anda. Namun sebenarnya kegunaan kabel busi bukan pada tampilannya. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dalam memilih kabel busi yang bagus untuk mesin mobil kita. Jangan sampai hanya tampilannya yang keren, tapi kinerja mesin malah jadi kurang baik alias loyo.
Sebenarnya fungsi kabel busi yang utama adalah untuk mengantar listrik yang dihasilkan oleh koil ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api guna membakar campuran bensin dan udara di ruang bakar. Karena fungsinya sebagai pengantar listrik itulah, maka kabel busi yang dipakai harus memiliki kualitas yang baik agar menghasilkan pengapian yang juga baik.
Secara teori bahwa semakin besar diameter kabel maka arus listrik yang dikirim juga semakin besar, Tapi secara prakteknya, hal itu juga bukan satu-satunya sebagai bahan pertimbangan. Hal yang perlu diperhatikan sebenarnya pada kabel busi adalah material atau bahan kabel busi itu sendiri. karena percuma saja diameternya besar, namun materialnya bukan merupakan kategori penghantar listrik yang baik . Kabel busi yang kandungan besinya makin sedikit maka hambatannya juga makin kecil, sehingga pengapian pun membesar dan mesin menjadi lebih bertenaga.
Terakhir yang patut diperhatikan adalah kualitas pembungkus kabel busi. Dalam hal ini diperlukan kecermatan yang lebih dalam memilih kabel busi. Sebab pembungkus kabel busi dapat mempengaruhi keamanan dan sistem audio mobil. Pelapis yang tipis rawan meleleh karena panas dan bisa juga menimbulkan gangguan pada sistem audio seperti storing atau noise. Dampak dari kebocoran kabel busi pun bisa jadi menyebabkan kebakaran pada mobil akibat konslit.
Dan yang terpenting adalah ketika membeli kabel busi harus disesuaikan dengan kegunaannya, apakah hanya sekedar untuk mengganti kabel busi yang sudah rusak atau sekalian untuk menambah performa kendaraan.
Syarat kabel busi yang baik
- Memiliki Inti core 1 atau lebih dengan ukuran / core minimal 1.8mm
- Core terbuat dari metal konduktor yang elastis namun kuat, misanya Copper ( Tembaga )
- Jacket / Kulit kabel terbuat dari bahan silikon atau bahan lain yang dapat menahan panas minimal 300 celcius
- Bagian Boot / Connector terbuat dari karet yang tebal dan tidak mudah pecah..
- Jangan sekali kali memilih kabel busi dari tampilannya yg keren, diameternya gede,merk beken harga murah.
- Pilihan yg demikian pasti umurnya pendek, mudah bocor,getas kena panas engine, terjadi fong di copnya, mudah putus,bikin engine bergetar,tarikan loyo.
Specifikasi blue thunder
Kabel busi bluethunder diimpor dari USA, berbahan dasar Metal (kalau OEM berbahan dasar Carbon) dilengkapi dengan teknologi Ferromagnetic dan dilapisi lapisan Silicon sehingga mampu menahan panas hingga 300 derajat celcius, sehingga kabel busi BlueThunder mampu menghasilkan pembakaran yang lebih optimal , memberikan ketahanan maksimal terhadap suhu panas dalam kendaraan, mampu menerima beban arus listrik yang lebih besar ketimbang kabel busi OEM, dan dapat menghemat BBM.
Dengan pemakaian kabel busi Bluethunder arus hambatan (ohm) menjadi lebih kecil dan setelah penulis melakukan pengukuran dengan alat Avometer, dengan sclae x1K ohm maka didapat tahanan pada kebel busi blue thunder adalah maksimal 3 kilo ohm dan dibanding kabel busi OEM, yang mempunyai tingkat hambatan atau resistor sebesar 19 kilo ohm sehingga kabel busi blue thunder mampu menghantarkan arus listrik yang lebih besar, Nah bersinggungan dengan listrik, maka sifat kabel busi tidak jauh beda dengan sifat elektrikal, yakni semakin kecil hambatan pada kabel busi kian maksimal pula kerja peranti itu.
Tentang Busi atau Spark plug
Untuk mendongkrak performance kendaraan selain Coil dan Kabel Busi adalah Busi itu sendiri dan busi, sebagai salah satu komponen vital pada mobil untuk sistem pengapian, komponen ini berperan menghasilkan spark atau loncatan bunga api di antara elektrode busi dalam ruang terbakar, sehingga campuran udara dan bahan bakar dapat terbakar.
Untuk mendongkrak performa pada mobil mobil standar cukup meningkatkan statusnya dari busi standard ke busi yang memiliki resistan kadang ada yang membuat label resistan pada busi nya dengan symbol R, nah symbol R ini bukan Racing , Busi Type R di sini banyak yang salah kaprah dan, enggak sedikit para pemilik motor/mobil yang mengira kode R pada busi NGK adalah Racing. Padahal, maksud kode R tersebut jauh dari yang namanya racing, dan secara fisik dan fungsi, apakah ada bedanya antara busi biasa dan busi yang dilengkapi dengan resistor? Kebanyakan mobil dan motor modern saat ini memang sudah dibekali dengan busi dengan huruf ‘R’ yang artinya sudah bertipe atau dilengkapi resistor. nah NGK sangat merekomendasikan penggunaan busi resistor untuk penggunaan kendaraan yang sudah terpasang on-board unit atau system ECU pada mesinnya, sayangnya untuk busi type R ini hanya di rekonedasikan untuk kendaraan yang sudah menggunakan ECU.
Resistor sebesar 5K ohm ditanam pada tubuh busi yang dapat mengurangi daya hantar gelombang elektromagnet yang akan mempengaruhi kerja kendaraan secara utuh. Penggunaan busi non-resistor pada kendaraan yang sudah dilengkapi on-board unit akan menyebabkan kerusakan engine yang dapat mempengaruhi kinerja mesin menjadi tidak langsam (erratic idle), tenaga berkurang (power drop off) dan lambat pada RPM tinggi, jadi bagi para pengguna busi type R pada kendaraan harian yang tidak menggunakan ECU tidak ada pengaruhnya sama sekali karena Type R ini dibuat hanya untuk kendaraan yang sudah menggunakan ECU
Sekarang pembahasan tentang busi platinum, Platinum memiliki sifat logam putih padat, lunak dan ulet. Daya tahannya terhadap korosi bahkan pada suhu tinggi menjadikannya termasuk dalam golongan logam mulia. Busi yang berbahan Platinum cenderung memiliki kemampuan menahan panas 21% lebih baik dibanding busi berbahan Nikel. Ini disebabkan oleh tingginya nilai titik lebur Platina sehingga mampu bertahan pada suhu ruang bakar yang tinggi. “Busi yang pakai platinum di ujung tip elektroda tengah berpadu bahan nikel pada ground electrode, bikin efek quenching saat pembentukan inti api lebih berkurang
Busi dengan bahan platinum bisa dikatakan semi racing, karena ujung elektrode busi yang didesain sedikit lancip jika dibandingkan busi standar. Untuk busi tipe ini tak jauh beda dengan pemakaian busi standar, perbedaan signifikan terletak pada tenaga sedikit lebih responsif untuk rpm bawah. Untuk durasi pemakaian busi ini juga relatif juga tinggi asal perawatan yang dilakukan sesuai, . Sifat platinum yang lebih tahan panas dari nikel seperti yang diterangkan diatas, bikin busi berelektroda platinum punya nilai plus, dan kalau kita menggunakan mobil ini sebagai mobil harian maka usia busai di claim bisa 5 tahun tetapi rata rata berumur 3-4 tahun kita harus, dan yang perlu diperhatikan adalah pada saat melakukan perawatan busi jenis platinum ini jangan disikat kawat atau diampelas, maka lapisan platinumnya bisa hilang dan busi mati sama sekali., perawatan cukup dicuci atau disemprot cairan pembersih carburator semacam carbu cleaner, lalu ujungnya diusap kain bersih cukup seperti itu maka busi platinum dapat dipergunakan kembali.
Nah Jika ingin memperbaiki pengapian dari busi, tahap pertama atau busi Standard kita bisa pakai yang berelektroda platinum. Busi tipe ini bikin pembakaran lebih sempurna, tapi, menuntut seting ulang karburator yang lebih pas, bagi penggemar drag race atau pacu cepat jarak pendek dengan mesin standard penggunaan type busi ini sangat cocok karena lebih cepat untuk meraih top speed dibanding busi biasa, dan setelah dilakukan pada pengujian dengan avometer, pada scla x1kilo ohm, busi ini ternyata mempunyai tahanan sekitar 3 kilo ohm, walaupun tanpa diembel embeli dengan kode R pada body busi nya.
Volt Stabilizer
Banyak yang salah kaprah bahwa menggunakan volt stabilizer dapat mendongkrak performa kendaraan nah salah satu cara yang dilakukan pemilik mobil untuk meningkatkan performa adalah penggunaaan Volt stabilizerpadahal perangkat ini hanya berupa capasitor bank yang dibuat untuk menstabilkan arus listrik dan tidak ada klaim mendongkrak tenaga.
Tetapi penggunaan volt stabilizer mampu mempertahankan voltage tegangan arus aki, dan membuat umur aki lebih panjang dari aki yang tidak menggunakan volt stabilizer. Kualitas kestabilan voltase di mobil juga menentukan baik tidaknya sebuah mobil,mobil yang baik adalah mobil yang nyaman di kendarain baik system mesin kendaraan dan system kelistrikan mobil.
Khusus untuk indonesian pada umumnya jalanan tidak begitu lancar, dan banyak kemacetan di sana sini, keadaan seperti ini yg memicu sebuah kendatraan menjadi tidak stabil kelistrikannya, dikarenakan putaran alternator yg menghasilkan listrik ke aki juga menjadi terhambat, baik voltase atau pun kualitas tegangan itu sendiri. Jika ini terjadi terus menerus mengakibatkan pengapian yg di hasilkan coil menjadi lemah, alternator menjadi berat yang mengakibatkan mesin juga berat, yang berakibat boros bbm, blum lagi gangguan terhadap system kelistrikan, ac kurang dingin di akibatkan blower yg putarannya tidak stabil, lampu yg kurang terang, pembakaran di ruang bakar tidak sempurna yang mengakibatkan terjadinya timbunan carbon, nah untuk mengatasi hal tersebut di atas, volt sttabilizer mampu mengatasinya.
Kabel Ground
Satu lagi pembahasan kita tentang kabel ground, banyak yang beranggapan bahwa penambahan kabel ground external mampu meningkatkan performa kendaraan, dan pemakaian komponen ini terus terang saja tidak akan mendongkrak performa kendaraan kita tetapi walau begitu penggunaan nya juga sangat penting bagi kendaraan.
Ground juga berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar. Sistem gronding pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah memberikan perlindungan pada seluruh sistem.
Fungsi grounding :
1. Perlindungan Dari Tegangan Tinggi
2. Penstabil Tegangan
3. Mengatasi Arus Yang Lebih
Beberapa pemilik mobil terutama yang belum paham dunia elektronika akan bingung dengan aplikasi kabel Ground tersebut. Sebagaimana kita ketahui mobil secara umum menggunakan baterai Aki 12 volt sebagai sumber dayanya. Dan body/pelat chassis kendaraan akan dihubungkan dengan terminal negatif atau minus baterai/aki tersebut atau dikenal dengan sebutan negatif body/chassis
Sekilas kita akan melihat baik pada kendaraan lansiran Jepang, Eropa, Amerika dll akan menggunakan kabel negatif Ground kecil di dekat area aki dan biasanya disambungkan/koneksi di bagian pelat body atau chassis rangka kendaraan. Rata-rata memang ukuran kabel yang digunakan agak kecil dan tidak terbungkus dengan baik di bagian konektor yang harus di sambungkan dengan baut ke bagian sasis/body. Keadaan ini lambat laun akan mengakibatkan korosi dan oksidasi yang menghambat serabut kabel di bagian ujung konektor.
Belum lagi kondisi kotor atau kontaminasi dari ruang mesin akibat terjadinya rembesan/ tetesan oli, cairan kimia pendingin, minyak tanah, carb cleaner, deterjen dan lain-lain akan mengakibatkan makin cepatnya proses oksidasi tersebut. OKSIDASI bagian kabel Ground dapat dilihat dengan mata telanjang, biasanya tembaga (Copper) akan berubah warna (diselaputi) menjadi warna hijau, biru atau hitam. Lama kelamaan apabila dibiarkan akan merusak lapisan tembaga dan menjadi seperti berkarat istilahnya bagian tembaga akan termakan dan manjadi rusak. Juga merusak koneksi antara tembaga ke skun terminal konektor ground dan pada akhirnya menghambat (terjadi resistansi tinggi) hubungan kontak permukaan dengan body/sasis mobil.
Kabel ground standard dibuat dengan perhitungan standar juga. Bukan untuk upgrade arus besar. Saya sendiri melihat pada mobil kawan kawan corolla DX terutama pemasangan Audio mobil, power amp untuk bagian positip dengan mengambil arus dari baterai Aki langsung disertai pengaman sikring dengan kabel yang cukup besar, tetapi hubungan ground semuanya bertumpu di dekat power berada biasanya mengambil baut dari sasis terdekat. Nah disini kita paham ada tidak kejanggalan yang terjadi ? Kabel (+) plus diambil langsung dari depan aki, sementara kabel (-) minus numpang ke bodi. Ini kan terjadi ketimpangan bukan. dan tidak adil istilahnya, juga tidak pair match, sehingga bisa terjadi ketekoran arus yang akan di suplay.
Kesimpulannya :
Untuk meningkatkan performa kendaraan kita sehari hari bisa dilakukan dengan memperbaiki sistem pengapian, tetapi peningkatan tidaklah sangat ekstrem seperti mobil mobil balap karena mesin yang digunakan masih menggunakan mesin standard, beda halnya apabila kita juga telah mengupgrade mesin dengan mesin yang lebih tinggi permormance nya, maka beberapa hal diatas mutlak harus dilakukan.
Nah dixie mania, apabila kita ingin meningkatkan performa kendaraan, maka acuan diatas mungkin dapat sebagai gambaran yang kita harus lakukan, dan terutama memperbaiki system pengapian agar arus stabil pada pemakaian nya.
Dengan meningkatkan 1 tingkat diatas standard dapatlah kita lakukan aplikasi item diatas, tetapi apabila menginginkan performa seperti mobil balap, maka banyak hal lagi yang harus dilakukan.
Demikian semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar