Sabtu, 02 Mei 2020

Kondensor AC

Kondensor AC atau condenser pada sistem AC mobil merupakan sebuah alat penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi untuk mengkondensasikan atau mengubah gas refrigerant atau freon yang bertekanan tinggi menjadi cairan freon yang bertekanan tinggi.

Perubahan wujud dari gas menjadi carian ini karena panas yang ada pada freon akan diserap oleh kondensor AC dengan bantuan tiupan udara extra fan. Makin besar jumlah panas yang dilepaskan oleh kondensor AC, maka makin besar pula efek mendinginkan yang akan diperoleh evaporator.

Oleh karena itu kondensor AC ini pada umumnya diletakan di bagian depan radiator mobil agar dapat didinginkan oleh aliran udara dari kipas radiator mesin dan aliran udara yang terjadi saat kendaraan mobil bergerak. Tipe-tipe kondensor AC antara lain, tipe plate fin dan tipe corrugated fin, tipe serpentine, dipe multiflow.

Mengapa Mobil Butuh AC?
Kondensor AC mobil adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk mengubah freon dalam bentuk gas menjadi bentuk cair melalui suatu proses kondensasi. Freon yang sudah cair mengalir menuju evaporator akan dikabutkan dan dihembuskan. Kabut yang dihembuskan inilah yang akan membawa hawa sejuk ke sekitar.

Terik matahari sudah semakin panas, fungsi kaca film sudah tidak lagi maksimal. Mengingat bahwa kaca film yang bawaan dari pabrik mempunyai standar yang sangat rendah dalam menolak panas mengakibatkan mobil Anda menjadi sauna berjalan.

AC mobil di zaman sekarang menjadi satu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa hal ini maka mood kerja akan menjadi turun dan Anda akan lebih sering ganti baju. AC mobil pertama kali diciptakan pada tahun 1939 dan pada 1940, pertama kalinya uji coba pemasangan AC mobil.
Perusahaan yang pertama kali menawarkan AC mobil tidak memiliki thermostat. Kemudian pada 1969, sebagian mobil yang dijual di pasaran sudah menggunakan AC, tetapi belum bisa dipasang AC mobil after market. Hal ini membuat ketergantungan pada pabrik yang membuat AC mobil karena jika ada hal yang rusak, maka biaya perbaikannya akan mahal sekali.

Akhirnya ditetapkan bahwa freon yang pertama kali digunakan di dunia adalah freon dengan jenis R-12 atau cfc-12 (Kemudian baru diketahui bahwa freon jenis itu tidak aman bagi lingkungan. Di mana dapat membaut lapisan ozon menjadi rusak.

Setelah itu muncul alternative freon yang dipakai, yaitu freon R-134a atau HFC-134a yang diproduksi pertama kali di Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1996, pertama kalinya freon jenis R134a ini telah diriset lebih aman digunakan bagi manusia dan lingkungan sehingga semua jenis AC mobil yang ada menggunakan freon jenis ini.

Cara Kerja Kondensor AC
Freon yang dikompresikan oleh kompresor AC akan berwujud gas dan memiliki temperatur serta tekanan yang tinggi. Freon dari kompresor AC akan disalurkan menuju ke kondensor AC. Pada kondensor AC, wujud freon dari gas akan diubah menjadi cair dengan cara panas yang dibawa freon akan diserap oleh kondensor.
Kondensor akan dibantu oleh kipas untuk menyerap panas dari freon dengan cara menghembuskan udara melewati sirip-sirip kondensor. Freon yang sudah melewati kondensor akan disalurkan ke receiver dryer. Selanjutnya, ke katup ekspansi dan ke evaporator dan kembali ke kompresor AC.

Gangguan pada Kondensor AC
Bila kondensor mengalami kerusakan, maka akan mengganggu kinerja dari pendingin sistem AC. Ketika ada kebocoran pada kondensor, maka akan membuat freon terbuang sehingga proses pendinginan akan kurang maksimal. Selain itu, apabila sirip-sirip kondensor AC tersumbat atau menekuk, maka udara tidak akan dapat melewati sirip-sirip, sehingga proses pembuangan panas pada freon di dalam kondensor akan menjadi kurang maksimal.

Hal ini dapat membuat freon yang seharusnya berubah menjadi cair ketika telah melewati kondensor akan tetap masih berwujud gas sehingga freon yang masih berwujud gas tidak akan dapat diekspansikan oleh katup ekspansi untuk diturunkan temperaturnya.

Kerusakan yang Sering Terjadi
Bagi Anda yang memiliki mobil, tentunya ingin agar mobil yang dimiliki tetap berfungsi secara maksimal. Berbagai macam komponen harus dicek setiap saat, sehingga ketika terjadi masalah atau terdapat bagian yang rusak, dapat segera diganti atau diperbaiki.

Jika bagian kondensor pada mobil tidak berfungsi, salah satu akibatnya adalah AC mobil tidak dingin saat rpm rendah. Tidak hanya di bagian kondensor, namun juga pada bagian thermostat dan evaporator yang terjadi kebocoran. Untuk mengatasinya, Anda harus mengecek bagian dan kondisi dari Thermostat serta di bagian stelat.

Jika bagian tersebut tidak berfungsi dengan baik, maka sebaiknya segera diganti. Jangan lupa untuk mengecek bagian kondensor, apakah dalam keadaan tertutup oleh benda lain atau tidak. Hal tersebut karena sampah atau sobekan plastik mungkin menutupi bagian kondensor sehingga komponen tersebut tidak dapat melepas kalor refrigerant dari kompresor dengan maksimal.

Apabila terjadi masalah di kipas kondensor yang membuat salah satunya menjadi penyebab AC mobil tidak dingin, periksalah bagian konektor elektrik blower, sekring, kabel serta socket kabel serta periksa di bagian relay yang ada di motor kipas. Bila rusak, segeralah perbaiki. Selain karena plastik yang mungkin saja menutup kondensor, kipas fan yang tidak bekerja maksimal juga dapat mempengaruhi kerja dari kondensor.

Kompresor pun perlu diperhatikan. Pada umumnya, jika komponen tersebut dalam keadaan baik, maka saat lampu merah atau berhenti, kondisi stationer/idle 1.000 rpm dan dapat menghasilkan hawa yang dingin.
Bahkan untuk kompresor baru, mampu berada di putaran mesin di atas 2.000 rpm ketika mesin digas. Kompresor yang rusak dapat dilihat tanda-tandangnya. Yaitu terdengar bunyi ngorok ketika dihidupkan atau AC mobil hanya keluar angin saja. Jika Anda sudah merasakan hal ini, Anda harus segera membongkar kompresor dan menggantinya.

Selain kompresor, kondensor yang tidak berfungsi maksimal sehingga membuat otomatis AC mobil tidak berfungsi adalah karena visco fan radiator berputar lemah. Akibatnya, pendinginan kondensor AC menjadi tak maksimal sehingga membuat AC menjadi lebih panas.

Selain karena kompresor, viscose fan radiator, kebocoran kondensor AC juga dapat menyababkan AC mobil menjadi tidak berfungsi secara maksimal. Kondensor berada di dekat radiator sehingga butuh ekstra fan agar pendinginan menjadi maksimal.

Jika kondensor tersebut bocor, akan menimbulkan jumlah freon yang berkurang di sistem pendingin, maka AC menjadi tidak bekerja secara maksimal dan kerja sistem AC menjadi lebih berat dibandingkan sebelumnya. Jika dibiarkan terus menerus, dapat membuat AC mobil rusak secara keseluruhan.

Kebocoran kondensor dapat terjadi karena beberapa hal dan salah satunya adalah karena faktor usia kondensor dan tidak pernah diganti sehingga menjadi berkarat dan kemudian menjadi bocor. Faktor lain disebabkan karena kecelakaan atau karena benturan dengan benda yang keras. Jika terjadi masalah pada bagian kondensor mobil Anda sehingga membuat AC mobil panas.
Lakukan pemeriksaan berkala AC mobil setiap 6 bulan atau 10.000 KM. Biasanya saat perawatan 6 bulanan ini, kondensor juga akan di cuci dan dibersihkan dari debu-debu yang menempel pada siripnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar