Jumat, 01 Mei 2020

Tentang Busi

Assalamu'alaikum wr wb

Baru baru ini teman dari Philipina mengajak diskusi tentang pemakaian busi pada kendaraan Corolla DX, nah dari diskusi tadi saya coba simpulkan dalam paparan berikut :

Secara singkat dapat penulis sampaikan tentang busi, sebagai salah satu komponen vital pada mobil untuk sistem pengapian, busi mobil termasuk salah satu piranti yang terdapat pada kendaraan ber motor bensin. Komponen ini berperan menghasilkan spark atau loncatan bunga api di antara elektrode busi dalam ruang terbakar, sehingga campuran udara dan bahan bakar dapat terbakar., berikut analisa penggunaan busi Standard, Platinum maupun Iridium.

Busi Standar
Busi standar biasanya merupakan rekomendasi pabrikan mobil tertentu. Busi ini pada dasarnya bukan merupakan pilihan untuk mobil diajak berakselerasi, hal ini berdasarkan kemampuan yang digunakan untuk kebutuhan mobil sehari-hari. Keunggulan busi standar, memiliki umur pemakaian yang relatif lebih lama dan mampu menghasilkan stasioner mesin lebih stabil. Busi jenis ini semakin optimal jika dipakai untuk putaran mesin rendah dan menengah, pembahasan busi standard sepertinya tidak banyak diperlukan karena rata rata pengguna kendaraan mesin jenis 4K menggunakan busi standrd baik keluaran NGK maunpun Denso atau merk lain seperti Champion dan Bosch.

Busi Type R
Busi Type R di sini banyak yang salah kaprah dan, enggak sedikit para pemilik motor/mobil yang mengira kode R pada busi NGK adalah Racing. Padahal, maksud kode R tersebut jauh dari yang namanya racing,  dan secara fisik dan fungsi, apakah ada bedanya antara busi biasa dan busi yang dilengkapi dengan resistor?  Kebanyakan mobil dan motor modern saat ini memang sudah dibekali dengan busi dengan huruf ‘R’ yang artinya sudah bertipe atau dilengkapi resistor. nah NGK sangat merekomendasikan penggunaan busi resistor untuk penggunaan kendaraan yang sudah terpasang on-board unit atau system ECU pada mesinnya

Resistor sebesar 5K ohm ditanam pada tubuh busi yang dapat mengurangi daya hantar gelombang elektromagnet yang akan mempengaruhi kerja kendaraan secara utuh. Penggunaan busi non-resistor pada kendaraan yang sudah dilengkapi on-board unit akan menyebabkan kerusakan engine yang dapat mempengaruhi kinerja mesin menjadi tidak langsam (erratic idle), tenaga berkurang (power drop off) dan lambat pada RPM tinggi, jadi bagi para pengguna busi type R pada kendaraan harian yang tidak menggunakan ECU tidak ada pengaruhnya sama sekali karena Type R ini dibuat hanya untuk kendaraan yang sudah menggunakan ECU

Busi Platinum
Sekarang pembahasan tentang busi platinum, Platinum memiliki sifat logam putih padat, lunak dan ulet. Daya tahannya terhadap korosi bahkan pada suhu tinggi menjadikannya termasuk dalam golongan logam mulia. Busi yang berbahan Platinum cenderung memiliki kemampuan menahan panas 21% lebih baik dibanding busi berbahan Nikel. Ini disebabkan oleh tingginya nilai titik lebur Platina sehingga mampu bertahan pada suhu ruang bakar yang tinggi. “Busi yang pakai platinum di ujung tip elektroda tengah berpadu bahan nikel pada ground electrode, bikin efek quenching saat pembentukan inti api lebih berkurang

Busi dengan bahan platinum bisa dikatakan semi racing, karena ujung elektrode busi yang didesain sedikit lancip jika dibandingkan busi standar. Untuk busi tipe ini tak jauh beda dengan pemakaian busi standar, perbedaan signifikan terletak pada tenaga sedikit lebih responsif untuk rpm bawah. Untuk durasi pemakaian busi ini juga relatif juga tinggi asal perawatan yang dilakukan sesuai, .  Sifat platinum yang lebih tahan panas dari nikel seperti yang diterangkan diatas, bikin busi berelektroda platinum punya nilai plus, dan kalau kita menggunakan mobil ini sebagai mobil harian maka usia busai di claim bisa 5 tahun tetapi rata rata berumur 3-4 tahun kita harus,  dan yang perlu diperhatikan adalah pada saat melakukan perawatan busi jenis platinum ini jangan disikat kawat atau diampelas, maka lapisan platinumnya bisa hilang dan busi mati sama sekali., perawatan cukup dicuci atau disemprot cairan pembersih carburator semacam carbu cleaner, lalu ujungnya diusap kain bersih cukup seperti itu maka busi platinum dapat dipergunakan kembali.

Nah Jika ingin memperbaiki pengapian dari busi, tahap pertama atau busi Standard kita  bisa pakai yang berelektroda platinum.  Busi tipe ini bikin pembakaran lebih sempurna, tapi, menuntut seting ulang karburator yang lebih pas,  bagi penggemar drag race atau pacu cepat jarak pendek dengan mesin standard penggunaan type busi ini sangat cocok karena  lebih cepat untuk meraih top speed dibanding busi biasa,  dan untuk meraih kecapatan 40 km pada gigi 1 penulis rasakan dengan menggunakan mobil Corolla DX mesin Standard 4K tidak membutuhkan waktu yang lama, dan mesin tidak meraung raung. (mobil tidak ada tachometer, sehingga tidak bisadi ukur)

Busi Iridium
Busi iridium adalah jenis busi generasi terbaru yang ujung elektrodanya terdiri dari bahan iridium dan rodium yang tergolong berkemampuan tinggi. Busi seperti ini sangat dianjurkan untuk mesin-mesin yang sudah dimodifikasi stage I, tetapi bukan berarti haram untuk dipergunakan di mobil standar atau harian.  Bisa? Ya bisa saja dengan catatan akan maksimal dipakai di mobil standar dengan tipe mesin berkompresi tinggi dan bahan bakar beroktan tinggi. Akan lebih terasa lagi kalau busi jenis ini dipake di mobil yg sudah menganut sistem direct coil (satu busi satu koil) Busi high performace seperti ini dan ber type busi dingin biasanya digunakan pada  mobil-mobil balap. Namun demikian, busi ini memiliki beberapa kelemahan. Jika digunakan di mobil harian, maka rpm idle mesin akan sedikit tidak stabil, dan berumur pendek jika dipasang di mesin standar dengan tingkat kompresi rendah

Jika dipaksakan, akan menimbulkan efek yang kurang baik terhadap mesin. Dengan karakteristik busi balap yang didesain untuk penggunaan yang sangat ekstrem, dalam penggunaan pada mesin biasa dapat menyebabkan deposit karbon berlebih hingga misfiring. Hal ini diperparah apabila mesin sering digunakan untuk jarak dekat dengan ritme stop & go, seperti kemacetan lalu lintas.

Kabel Busi Ikut diganti
Satu hal lagi apabila kita menggunakan busi  high performance, sebaiknya kabel  busi standar ikut diganti, agar performance busi dapat terlihat efeknya, dan iIngat, yang kualitas bagus bukan tergantung dari warna-warni, tapi melayani hantaran listrik ke busi. yang bagus, core (kabel dalamnya) harus ada ulir kawat dan dilapis semacam karbon, serta tahanan penghantar listriknya yang rendah  (dalam KΩ) dan hasil uji penghantar listrik yang dilakukan penulis untuk kabel Standar hambatan atau resistan nya 10 KΩ  dan pada pengujian kabel busi Blue thander  nilai resistan nya adalah 3 KΩ, (nilai hambatan diatas 25 KΩ sebaiknya harus diganti)    

Nah kabel busi bukab dinilai dari banyaknya jumlah core yang tersedia dalam kabel busi dan tidak serta merta mempengaruhi daya hantar yang baik. Bahkan jika hanya single core dan terdapat seperti syarat di atas, maka itu sudah cukup. Yang perlu diperhatikan, jika lilitan kawat pada masing-masing core harus rapat jarak satu sama lain dengan nilai resistan yang cukup baik pula.

Jadi sesuai penjelasan diatas, pilihan ada pada kita akan kah menggunakan busi Standard, atau platinum bahkan Iridium. 
Semoga penjelasan singkat ini dapat bermanfaat

Wassalamu'alaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar