Assalamu'alaikum wr wb
Poros propeller (propeller shaft) atau juga sering kita menyebutnya poros kopel merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga dan poros propeller ini terdapat pada tipe kendaraan FR (Front Wheel Rear Drive) dan 4WD (Four Wheel Drive) dimana jarak antara mesin dengan roda penggerak berjauhan sehingga memerlukan komponen tambahan agar dapat meneruskan tenaga putar dari mesin ke roda belakang. Poros propeller terletak diantara transmisi dan differential (gardan).
Fungsi poros propeller yaitu untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke differential. Kontruksi poros propeller dibuat sedemikian rupa agar saat memindahkan tenaga putar dari transmisi ke differential dapat dilakukan dengan lembut tanpa dipengaruhi dari kondisi permukaan jalan dan banyaknya beban
Lebih jelasnya, fungsi dari poros propeller antara lain :
Untuk dapat meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke differential dengan lembut
Untuk meneruskan tenaga atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke differential pada saat kendaraan berjalan pada jalan yang tidak rata (naik turun)
Dapat menyesuaikan terhadap perubahan jarak antara transmisi dengan differential ketika kendaraan berjalan pada jalan yang tidak rata.
Pada umumnya poros propeller terbuat dari bahan tabung pipa baja yang memiliki kekuatan tahanan (ketahanan) terhadap gaya puntir. Pada poros propeller juga dilengkapi dengan balance weight (bandul penyeimbang) yang terpasang pada bagian luar pipa poros propeller dengan tujuan pemasangan dari balance weight adalah untuk menjaga poros propeller agar tetap seimbang ketika berputar sehingga tidak terjadi getaran pada poros propeller saat berputar
Meski fungsinya vital, keberadaan as kopel kerap terlupakan bagi pemilik mobil dengan penggerak roda belakang. Akibatnya, as kopel pun rentan aus dan menimbulkan masalah. Untuk itu, kenali gejala as kopel yang mulai bermasalah
Untuk mobil yang menganut penggerak roda belakang (RWD) seperti Toyota Avanza, Rush, Innova, Daihatsu Gran Max, Luxio, Xenia dan Terios, Corolla DX menggunakan komponen driveshaft atau yang dikenal dengan nama as kopel. Komponen satu ini memiliki fungsi penting lantaran sebagai penyalur tenaga mesin dari girboks menuju gardan belakang. Namun seiring usia pemakaian, as kopel pun rentan bermasalah.
Ketika aus atau oblak, perputaran as kopel akan tidak balans dan menyebabkan getaran dan bunyi dengung
Umumnya as kopel mulai bermasalah ketika usia mobil sudah beranjak lebih dari 10 tahun. “Biasanya di bagian cross joint/sambungan antara as kopel atau juga pada bagian yoke-nya, yang suka aus dan oblak,” ujar Triyadi dari bengkel spesialis as kopel di wilayah Kolonel Sugiono, Jakarta Timur. Ketika sudah mulai aus dan tak mendapatkan penanganan cepat, maka sambungan antara as kopel pun akan oblak. Selain itu, as kopel juga bisa bengkok jika terkenan benturan yang sangat keras, seperti kecelakaan misalnya. “Kalau sudah bengkok atau melintir karena kecelakaan, as kopel susah di balans lagi. Jadi terpaksa harus ganti satu set,” tambah Yadi, panggilan akrabnya.
Sebelum kerusakan pada as kopel menjadi terlalu parah, ada baiknya Anda lebih teliti ketika berkendara. Karena as kopel yang mulai bermasalah, akan menimbulkan gejala khusus yang mudah untuk dikenali. Agar mempermudah Anda dalam mengenali as kopel bermasalah, kita akan berikan ulasan mengenai gejala yang umum timbul ketika as kopel mulai bermasalah.
1. Timbul suara mendengung atau ‘bletak’
As kopel yang aus, putarannya sudah tak balans lagi. Sehingga, menimbulkan suara seperti mendenung ketika sedang dalam kecepatan menengah hingga tinggi. Jika sudah parah, maka akan terdengar suara seperti ‘bletak’ “Atau seperti suara besi beradu,” ujar Tri.
2. Muncul entakan saat berakselerasi
Putaran as kopel yang sudah aus akan menjadi tak balans dan mengundang entakan saat berakselerasi. Entakan ini semakin terasa pada mobil dengan transmisi manual. Timbulnya entakan ini akan mengganggu kenyamanan Anda selama berkendara. “Pada beberapa kasus kalau sudah parah ban belakang bisa terseret saat belok,” wanti Tri.
3. Getaran terasa getaran hingga ke kabin
Selain suara dengung, putaran as kopel yang sudah tak balans juga menyebabkan getaran, bahkan hingga terasa kabin. Getaran ini akan semakin hebat seiring tingkat keausan pada sambungan as kopel yang semakin parah.
Demikian Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar