Senin, 20 April 2020

Pemeriksaan Koil 3 Kutub

Assalamu'alaikum wr wb

Ignition coil merupaan salah satu komponen pada sistem pengapian yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi agar dapat tercipta percikan api listrik (spark) pada busi di dalam ruang bakar mesin. Coil yang bermasalah bisa mengakibatkan mobil menjadi mogok karena tidak adanya api yang keluar dari busi.
Salah satu penangananya adalah dengan melakukan pemeriksaan ignition coil tersebut, baik pemeriksaan percikan api di busi secara langsung ataupun pemeriksaan fisik dan nilai tahanan pada ignition coil. Untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar, maka diperlukanlah sistem pengapian di kendaraan.

Sistem pengapian ini akan merubah tegangan rendah dari baterai yaitu sebesar 12 volt menjadi tegangan tinggi sekitar 20.000 volt sampai 30.000 volt agar mampu menghasilkan percikkan bunga api pada busi saat langkah usaha. Percikkan bunga api ini harus tepat dan kuat agar proses pembakaran berjalan dengan baik. Salah satu komponen pada sistem pengapian kendaraan yang bertugas untuk merubah tegangan rendah dari baterai menjadi tegangan tinggi adalah komponen koil pengapian (ignition coil).

Untuk membangkitkan tegangan tinggi pada koil pengapian maka di dalam komponen koil pengapian tersebut terdapat dua buah kumparan yaitu kumparan primer (primary coil) dan kumparan sekunder (secondary coil). Kumparan primer merupakan kumparan yang membangkitkan medan magnet pada koil pengapian agar dapat timbul induksi pada kumparan-kumparannya. Ciri-ciri kumparan primer ini adalah kumparannya memiliki penampang yang besar dan jumlah lilitannya yang lebih sedikit.

Sedangkan kumparan sekunder merupakan kumparan pada koil pengapian yang berfungsi untuk menambah induksi menjadi tegangan tinggi yang selanjutnya tegangan tinggi ini akan dialirkan ke busi agar terjadi percikkan bunga api. Ciri-ciri dari kumparan sekunder koil ini adalah kumparannya memiliki penampang yang kecil dan jumlah lilitannya lebih banyak.

Untuk pengecekan yang akurat kalau kita tidak mempunyai alat avometer atau multi tester kita bisa minta tolong kepada tukang dinamo untuk melakukan pengecekan, seperti pada diagram berikut  ini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar