Assalamu'alaikum wr wb
Jika anda melihat mobil-mobil modifikasi yang menggunakan kabel busi besar dan berwarna-warni. Bagai mana menurut anda, kelihatan keren dan sangar bukan?.. Begitu kabel busi diganti, kesan “racing” langsung muncul pada mesin anda. Namun sebenarnya kegunaan kabel busi bukan pada tampilannya. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dalam memilih kabel busi yang bagus untuk mesin mobil kita. Jangan sampai hanya tampilannya yang keren, tapi kinerja mesin malah jadi kurang baik alias loyo.
Sebenarnya fungsi kabel busi yang utama adalah untuk mengantar listrik yang dihasilkan oleh koil ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api guna membakar campuran bensin dan udara di ruang bakar. Karena fungsinya sebagai pengantar listrik itulah, maka kabel busi yang dipakai harus memiliki kualitas yang baik agar menghasilkan pengapian yang juga baik.
Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan
Secara teori bahwa semakin besar diameter kabel maka arus listrik yang dikirim juga semakin besar, Tapi secara prakteknya, hal itu juga bukan satu-satunya sebagai bahan pertimbangan. Hal yang perlu diperhatikan sebenarnya pada kabel busi adalah material atau bahan kabel busi itu sendiri. karena percuma saja diameternya besar, namun materialnya bukan merupakan kategori penghantar listrik yang baik . Kabel busi yang kandungan besinya makin sedikit maka hambatannya juga makin kecil, sehingga pengapian pun membesar dan mesin menjadi lebih bertenaga.
Kondisi dari kabel busi ini akan mempengaruhi aliran listrik tegangan tinggi dari koil pengapian ke busi. Apabila kondisi kabel tidak baik maka aliran listrik tegangan tinggi yang menuju ke busi juga akan terganggu. Oleh sebab itu ketika melakukan servis atau tune up, pemeriksaan kabel busi merupakan salah satu poin yang terpenting. Adapun langkah-langkah pemeriksaan kabel busi adalah :
Pemeriksaan dengan pengukuran
Lepas kabel busi.
- Dengan menggunakan multimeter, setel multimeter pada skala x1 kΩ.
- Lakukan kalibrasi dengan melekatkan kabel positif dan negatif com, sehingga mempunyai nila 0KΩ, apabila belum pada nilai 0KΩ maka putar potensio hingga jarum menyentuh angka 0KΩ
- Pasangkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kabel busi dan baca baca hasil pengukuran pada jarum penunjuk multimeter.
- Hasil pengukuran tidak boleh melebihi 25 kΩ, apabila hasil pengukuran melebihi 25 kΩ maka kabel busi memiliki tahanan yang terlalu besar sehingga percikkan api yang dihasilkan oleh busi akan lemah oleh sebab itu gantilah kabel busi apabila tahanannya melebihi 25 kΩ.
- Apabila hasil pengukuran tahanan kabel busi kurang dari 25 kΩ maka artinya kabel busi dalam kondisi baik, namun tahanan kabel busi juga tidak boleh sama dengan 0 kΩ.
- Lakukan pengukuran tersebut ke semua kabel busi dan kabel coil nya
Demikian semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar