Jumat, 20 Maret 2020

Antisipasi Bengkel Nakal

Assalamu'alaikum wr wb

Pagi ini saya dapat cerita yg sangat inspiratif, dari sesepuh mbah Aris Setiawan, bagaimana mengantisipasi bengkel dan montir nakal?

Dari kisah inspiratif tadi, saya coba gogling maka saya dapat share ke grup, berikut kiat yg harus kita ketahui.

Seiring meningkatnya pengguna mobil, terutama kaum muda yg menggandrungi mobil retro, saat ini banyak bengkel tersedia untuk semua jenis dan merek kendaraan. Walaupun bukan bengkel resmi dari pabrikan mobil, kualitas pengerjaan tak kalah bagus dengan yang resmi, colek Corolla Adel dan mbah aris setiawan, para mekanik handal

Sayangnya beberapa bengkel non resmi memiliki montir nakal. Bahkan terkadang pemilik mobil tak sadar bila sedang dibohongi.terutama yg baru mengenal mobil retro sebagai pilihannya, mbak Elsa yg lbh memilih dx dari pada Pajero 🤣🤣

Untuk mengantisipasi hal tersebut,

1. Tak Ada Penjelasan Rinci Terkait Mobil
Sebagai pengendara yang menggunakan mobil sehari-hari, pemilik pasti memiliki keluhan saat memperbaikinya di bengkel. Saat memperbaiki hal tersebut, pemilik wajib mendapatkan info atas apa yang sebenarnya terjadi.

Jika si montir tidak terlalu terbuka akan hal ini, Anda wajib waspada. Aktiflah bertanya pada si montir, sehingga bisa memprediksi sparepart apa aja yang akan diganti atau diperbaiki.

2. Disebut Rusak Parah, Padahal Pengendara Tak Merasa Seperti Itu
Saat mobil mulai diservis, montir akan mengecek sparepart mobil satu persatu terutama ttg keluhan yg terjadi. Saat montir mulai menakut – nakutimu dengan alasan ada banyak part yang harus segera diganti supaya kondisinya semakin prima.

Curigalah setiap kali servis mobil secara berkala, namun selalu banyak sparepart yang harus diganti. Bisa jadi Anda sedang dikerjai. Jika ragu akan hal itu, Anda berhak menolak mengganti part tersebut dan mulai membawa mobil ke bengkel resmi atau cari informasi di komunitas.

3. Mengerjakan Part yang Tidak Sesuai Dengan Keluhan
Di bengkel non resmi, hal ini sering terjadi. Ada kalanya pemilik ke bengkel karena ingin ganti beberapa part yang kecil seperti kampas rem. Namun karena kita terbawa rayuan montir, akhirnya Anda harus membayar lebih untuk penggantian sparepart yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

4. Asal Ganti Part Tanpa Persetujuan
Yang lebih parah, kadang ada montir asal pasang sparepart tanpa tanya pemilik kendaraan terlebih dahulu. Kalau menemukan montir seperti ini, jangan takut untuk bertanya. Jangan sampai tangan - tangan usil membuat Anda harus membayar lebih.

5. Merekomendasikan Suku Cadang Tanpa Merek
Kadang saat saat ingin ganti ban dalam, montir menawarkan beberapa merek ban yang tak diketahui. Biasanya montir ini memilih menjual suku cadang yang tak terlalu laku di pasaran.

6. Merekomendasikan Toko tertentu.
Bengkel atau mekanik non resmi biasanya punya toko langganan tertentu dan selalu mengarahkannya agar kita membeli disana, dan bilang dari si A atau Bengkel A.

Tahukah kita bahwa sebebarnya setiap bengkel atau montir yg belanja akan mendapatkan fee bagian bagi hasil?, dari mana toko memberikannya? sudah tentu dari harga yg di mark up agar toko bisa memberi fee ke si montir, usahakan hunting ke toko parts lain sebagai pembanding.

7. Jangan Mengusulkan perbaikan yg tak perlu
Pertanyaan kita sering di manfaatkan oleh bengkel dan montir nakal untuk menekankan jawaban pertanyaan kita, misalnya Pada saat service rem depan, kita mencoba untuk bertanya tentang kindisi stir yg sper dikit, padahal tidak apa apa, nah bengkel akan ngecek akan dibilang turun bak stir, ganti ini iyu dsb, kita dijafikan ATM oleh mereka

8. Kendaraan diminta ditinggal di bengkel 
Saat kendaraan diservis, pemiliknya lebih baik menunggu di bengkel, kecuali jika ada kerusakan berat yang membuat perbaikan mesin butuh waktu seharian atau lebih. Dengan 'memelototi' proses kerja si montir, pemilik kendaraan bisa meminimalisir risiko 'dikerjai', seperti membeli suku cadang baru yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kalau montir menyarankan pemilik meninggalkan kendaraan di bengkel tanpa alasan yang jelas, saran itu perlu diabaikan.

9. Montir menjelaskan risiko kerusakan kendaraan secara berlebihan 
Pemilik kendaraan perlu bersikap skeptis apabila ada montir yang menjelaskan risiko akibat kerusakan mesin kendaraan dengan cara berlebihan. Misalnya, kendaraan dibilang mudah mengalami kecelakaan jika kerusakannya tidak lekas ditangani. Dalam kasus seperti ini, pemilik kendaraan sebaiknya mencari bengkel lain untuk mendapatkan saran alternatif.

10  Enggan menunjukkan kerusakan pada sparepart lama yang diganti 
Saat ada sparepart kendaraan yang diganti, pemilik sebaiknya meminta montir menunjukkan onderdil lama dan menjelaskan kondisi kerusakannya. Jika montir enggan menunjukkannya, pemilik kendaraan perlu curiga. Sebab, ada kemungkinan sparepart lama sebenarnya masih layak pakai.

Solusinya :
  1. Kenali kendaraan anda seutuhnya luar dalam agar kita tau betul kondisi prima kendaraan
  2. Selalu konsultasi dgn rekan di komunitad apa dan bagaimana yg harus di lakukan.
  3. Yakinkan memang kondisi mobil service pada part yg harus di service.
  4. Pilihlah bengkel spesifikasi srrvice, misal perbaikan rem atau per ke bengkel kaki kaki,
  5. Cari informasi pada komunitas bengkel yang di rekomendasi untuk pelaksanaan service agar terhindar dari pemalakan
  6. Apabila punya bengkel langganan tetapkan satu montir untuk mengerjakannya, dan lihat kualitas kerjanya, dan selanjutnya pilihlah montir itu untuk menangani keluhan mobil kita di waktu depan (kasih tips agar lbh rapih kerjanya)


Mudah mudahan bermanfaat

Wassalamu'alaikum wr wb

Sumber https://m.liputan6.com/…/jangan-tertipu-ini-5-tanda-dikerja…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar