Kamis, 19 Maret 2020

Kerusakan Kanvas Kopling

Assalamu'alaikum Wr wb 

Kesempatan kali ini saya membaca artikel yg cukup menarik yaitu banyaknya pengguna transmisi manual yg menggunakan secara sembrono sehingga memper cepat tingkat keausan perangkat persneling, apa apa saja yg perlu dihindari bagi kita pengguna transmisi manual?

Kesalahan_Fatal_Pengguna_Mobil_Manual Ada beberapa kesalahan umum pengguna mobil manual, Kesalahan itu dalam jangka panjang bisa membuat mobil manual cepat rusak.

1. Menginjk Pedal kopling setengah
Banyak pengemudi yang hanya menginjak pedal kopling kurang akurat, misalnya untuk ganti gigi pengemudi tidak menginjak penuh pedal kopling sehingga perpindahan gigi tidak mulus. Hal itu bisa mengurangi masa pakai gir. Tindakan yang benar adalah meninjak kopling sepenuhnya saat akan mengganti gigi. Selanjutnya melepas kaki dari kopling saat tidak perlu mengganti persneling. Kopling adalah koneksi penting antara mesin dan gearbox, jadi penggunaan yang tepat adalah penting.

2. Kebiasaan Menaruh Kaki di Pedal Kopling
Biasanya, mobil bertransmisi manual tak memiliki ruang untuk kaki kiri beristirahat. Makanya, masih banyak pengemudi yang membiasakan diri menaruh kaki di pedal kopling. Mungkin pengemudi seperti itu berpikir akan lebih mudah saat akan mengganti gigi. Namun, pedal kopling sangat sensitif, hanya membutuhkan sedikit tenaga untuk mengaktifkannya. Kebiasaan ini akan membuat kampas kopling lebih cepat aus

3. Menginjak atau Melepas Pedal Kopling Dengan Kasar
Penyebab kampas kopling mobil cepat habis lainnya bisa dikarenakan kebiasaan anda yang menginjak maupun melepas pedal kopling dengan kasar. ketika transmisi belum berpindah dengan penuh, pengemudi biasanya sudah melepaskan pedal kopling. Saat hal ini terjadi maka akan muncul seperti bunyi yang cukup kasar pada sistem transmisi mobil Anda. Hal ini lah yang kemudian membuat komponen kampas kopling menjadi cepat aus serta menimbulkan gejala kerusakan transmisi pada mobil.

4. Kebiasaan Menaruh Tangan pada tuas persneling
Ada juga kebiasaan pengemudi mobil manual yang menaruh tangan di tuas persneling saat tidak dibutuhkan. Kebiasaan ini sering ditemukan pada kendaraan manual tanpa sandaran tangan tengah. Kebiasaan ini bisa jadi tanpa sengaja menciptakan tekanan konstan pada tuas persneling. Sama seperti tuas kopling di kaki kiri, tuas persneling bisa jadi cukup responsif. Kebiasaan ini disebut akan sangat mengurangi umur girboks.

5. Ganti Gigi Mundur Saat Mobil Masih Bergerak
Kesalahan ini biasanya terjadi saat mobil manual sedang parkir. Biasanya saat parkir memang membutuhkan manuver, sehingga pengemudi harus memaju dan memundurkan mobil. Namun, ada kebiasaan yang membuat mobil cepat rusak. Yaitu ketika mobil masih bergerak maju dan belum berhenti sepenuhnya, pengemudi langsung ganti gigi mundur. Hal ini tidak disarankan karena beberapa kasus bisa merusak girboks. Pengemudi disarankan untuk tidak mengganti gigi mundur saat mobil masih bergerak maju, atau sebaliknya. Sebaiknya tunggu berhenti sepenuhnya lebih dulu baru ganti gigi ke mundur, atau sebaliknya.

6. Pakai Gigi Tinggi
Untuk mengirit bahan bakar, banyak pengemudi yang berpikir lebih menggunakan gigi tinggi, padahal di kecepatan rendah. Sebenarnya penggunaan transmisi bukan pakai gigi tinggi, tapi gigi yang tepat di kecepatan tertentu. Mengemudi menggunakan gigi tinggi dengan kecepatan yang tidak sesuai dapat menyebabkan mesin menyeret (girboks tidak mengirimkan cukup torsi ke roda). Sebaiknya pilih posisi gigi yang sesuai dengan kecepatan kendaraan. Misalnya gigi 1 saat mobil baru melaju, gigi 2 saat kecepatan mobil bertambah dan seterusnya.

7. Menggantung atau menginjak kopling pada saat berhenti.
Dalam situasi berhenti di tanjakan, kenapa hal ini dilakukan, jawabannya malas, padahal ada tuas rem tangan dan pedal rem kaki, sehingga posisi kaki pada kopling dapat di istirahatkan, apa yg terjadi apabila tekanan kopling dan gas tidak seimbang, mobil akan mundur dan bisa juga meloncat kedepan karena gas yg terlalu tinggi, selain itu, dapat merusak secara keseluruhan system transmisi. maka agar lbh aman gunakan rem tangan dan kaki dpt beristirahat sejenak.

8. Tidak menetralkan gigi di lampu merah
Biasanya kita cari nyamannya hanya menginjak kopling dan rem saja untuk menghentikan mobil sementara kan, nah ini kebiasaan yg sering kita lakukan, akibatnya apa? otot kaki bisa tiba tiba pegal dan kesemutan, kalau itu terjadi kita lupa pada saat itu injak kopling maka mobil akan melobcat tiba tiba dan mati, dlm jangka panjang akan mempercepat kerusan komponen kopling baik kanvas maupun lainnya.

9. Kebiasaan Menginjak kopling dahulu sambil injak rem saat mobil ingin berhenti.
Memang salah satu fungsi kopling adalah mengurangi laju kecepatan mobil dgn system engine breake, tetapi penggunaan tekanan pada pedal kopling untuk waktu beberapa menit itu akan membebani kinerja kopling, padahal cukup turunkan tuas persneling, secara significan hingga netral sambil injak rem, dan lepas pedal kopling dan biarkan kerja pengereman yg berfungsi, lagian pedal kopling bukan untuk pengereman 🤣🤣 dan hanya untuk memutuskan mesin dgn trasmisi, dan untuk jangka pendeknya, bahan bakar bisa jadi irit. dan yg lbh fatal, beban mesin lbh berat, dan bisa membuat beban ban menjadi terganggu

10. Tidak menambah gigi hingga mobil meraung
Ini ciri khas motuba, biar keren suara meraung posisi gigi rendah memang keren, manaikkan kecepatan secara instan untuk pamer memang cool, tapi apabila kita sering lakukan mesin bisa meledak, karena rpm tinggi gigi rendah beban transmisi dan mesin tidak seimbang, apabila yg terjadi dalam jangka panjang akan mengakibatkan kerusakan pada mobil,dan boros BBM, pastikan masukkan gigi pada saat mobil mulai akan meraung, dan lakukan secara halus, hindari melakukan kebiasaan yg bisa mengakibatkan umur transmisi atau gearbox cepat aus karena mebanggung beban yg tidak seharusnya.

Kesimpulannya :

Namun tanpa sadar, kita sering menginjak sedikit pedal kopling. Memang, secara keseluruhan tidak nampak efeknya. Tapi kalau anda menginjak sedikit pedal kopling atau menginjak pedal kopling jangka waktu yg lama artinya anda menahan kekuatan pegas kopling.

Padahal fungsi pegas kopling untuk menekan plat, penekan ke kampas kopling. Karena kekuatan pegas ditahan, maka tekanan plat penekan terhadap kampas kopling juga berkurang. Ini akan mengurangi grip kampas kopling terhadap plat penekan. Sehingga sangat beresiko terjadi selip.

Hindari teknik-teknik mengemudi yang malah membuat komponen-komponen di dalam mobil mengalami kerusakan. Selalu lakukan perawatan rutin sehingga kondisi mobil selalu prima.

Wis Ngono Thok

Semoga informasi diatas dapat bermanfaat
Wassalamualaikum wr wb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar