Senin, 23 Maret 2020

Rem Corolla DX

Assalamualaikum Wr Wb

Pada kesempatan pagi ini saya tertarik membahas tentang rem, bagi pengguna corolla dx yg udah bangkotan (old crack) system pengereman yg di usung si dixie sudah cukup, karena udh tau kemampuan mobil tua, tapi bagi newbie, apakah baru punya mobil, atau pengen punya dixie (karena trend dixie lagi bagus bagusnya) merasa ragu dengan cengkraman rem si dixie, karena mereka terbiasa menggunakan mobil baru ( paling LCGC🤣🤣), nah persoaln keraguan cengkraman rem dixie yuk kita bahas.

Rem (brake) adalah salah satu komponen paling penting kendaraan. Bermasalah dengan rem sangat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. kita sadari bahwa dixie adalah mobil yg sudah uzur, dan perangkat pengereman pasti sudah seusia dengan kendaraan tersebut

Kalau kita cermati, rem merupakan komponen yang cukup rumit dan terdiri dari onderdil kecil-kecil, ada yang berbahan karet dan ada pula yang logam.

Penyakit rem yang paling sering dituding sebagai penyebab kecelakaan adalah blong. Umumnya, ketika terjadi kecelakaan, tim pemeriksa langsung ngecek remnya. Jika ternyata rem masih pakem, langsung divonis bukan rem. Ini adalah penyimpulan yang kurang bijak.

Kenapa? Rem blong bukan satu-satunya horor dalam sistem pengereman (braking system). Karena kenyataannya, rem lebih pakem sebelah juga menyebabkan kendaraan belok ketika direm mendadak.

Masalahnya, selain blong agak susah untuk membuktikan apakah rem aman atau tidak. Karena jika kendaraan melaju lambat (di bawah 40 km/jam), rem selalu tampak normal asal tidak blong. .

Jika kendaraan melaju kencang (di atas 70 km/jam), rem sering tampak tidak normal, entah oleng, memelintir, ngepot dsb. Karena memang kendaraan yang sedang laju kencang tidak boleh direm mendadak.

Karena faktor arah angin, kemiringan jalan, keadaan muatan dsb, belum tentu resultan gayanya benar-benar lurus ke depan. Belum lagi keragaman kondisi kelicinan jalan dan daya cengkeram ban tidak menjamin resultan gaya gesek ketika direm lurus ke belakang.

Untuk menguji rem, kendaraan harus melaju normal, mungkin antara 40 – 70 km/jam (tergantung jenis kendaraan) di jalan yang rata dan tidak licin, kemudian direm. Rem yang benar, maka kendaraan harus berhenti pada jarak dan jalur sesuai yang diharapkan pengemudi. Jika tidak demikian, pasti ada yang salah.

Roda belakang harus direm lebih dulu dan depan menyusul. Namun mobil hanya mengandalkan pemicu tunggal, yaitu satu pedal rem. Pasalnya, selain sulit memisahkan, juga untuk menjamin agar depan dan belakang selalu direm. Untuk itulah dibuat 2 piston seporos dengan pegas penghambat yang berbeda tegangan. Mana yang untuk depan dan mana yang untuk belakang, biasanya ada tandanya. F (front) untuk depan dan R (rear) untuk belakang. ( ahli rem yg bisa mengatasinya)

Demi keselamatan, telusuri sendiri slang mana yang untuk roda depan dan mana yang belakang, dan diberi tanda yang permanen. Karena jika sampai terbalik, sangat berbahaya. Kita tidak akan tahu sampai melakukan pengereman mendadak pada kecepatan normal. Mobil bisa jungkir balik. Kita cilaka dan orang lain juga bisa ikut cilaka.

Meskipun pangkal sambungan (nipple) orisinil, tidak berarti sebuah jaminan 100% aman. Jika kita ganti piston dengan barang imitasi, kita perlu waspadai. Barang imitasi bisa saja tegangan pegasnya berbeda jauh dari aslinya.

Yang paling bijak adalah menghindari barang imitasi. Jika ada masalah dengan piston sentral rem, sebaiknya cari seal saja, karena umumnya yang bikin masalah adalah seal bocor. Cuman kadang konyolnya, mereka tidak jual seal, melainkan lengkap dengan pistonnya. Jika harus demikian, usahakan dapat yang asli. Namun, selain jarang ada, barang genuine kadang harganya lebih sulit dipikir ketimbang assembly programming.

Jika mobil anda tidak termasuk barang langka dan mundah mendapatkan onderdil orisinil, supaya tidak pusing, pilih orisinilnya saja. Karena barang itu memang sudah dirancang pas secara keseluruhan oleh insinyur yang merancang mobil tersebut. Tetapi jika mobil kita termasuk yg langka dan sulit untuk mendapatkan barang orisinil, maka bolehlah ditukar dengan komponen mobil lain dengan catatan:
  1. Komponen pengganti harus barang orisinilnya mobil lain.
  2. Upayakan cari yang semerek, jika memungkinkan. Misalnya, sesama Toyota, atau sesama Mitsubishi.
  3. Komponen pengganti harus memenuhi spec komponen orisinil yang digantikan.
  4. Usahakan tidak ada modifikasi pada dudukan untuk pemasangan komponen pengganti.
  5. Jika terpaksa harus ada perubahan dudukan, gunakan rekayasa adapter supaya dudukan asli tidak berubah. Kelak jika ingin kembali ke orisinilnya, tinggal melepas adapter tersebut.
  6. Jika adapter tidak memungkinkan, jangan paksakan.
  7. Hari gini sudah tidak perlu lagi modifikasi rem, karena di era online ini, kita bisa beli barang dari luar negeri via online.

nah intinya corolla dx dirancang untuk jamannya yg sudah pasti cengkraman di aspal saat pengereman memang sudah baik di eranya, celakanya mobil sudah uzur mengendarai dgn kecepatan tinggi, tetapi system pengereman tidak diperhatikan, utamakan kecepatan pada kondisi aman untuk melakukan pengereman mendadak max 70 km.

Jadi dixie itu system pengereman aman, selama kecepatan dapat di toleransikan pada system pengereman si dixie.

Wis Ngono Thok
Wassalamualaikum wr wb

Foto hanya pemanis artikel
Sumber : https://www.z-mainframe.com/hati-hati-dengan-rem-mobil-anda/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar