Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang open air filter, atau saringan udara berbasis Racing Beragamnya jenis dan merek filter udara beredar di pasaran sehingga kita sulit untuk memilihnya, . lalu bagaimana memilih filter udara yang baik untuk kendaraan kita ? Semua filter udara pada dasarnya memiliki tugas yang sama, menyaring kotoran yang akan masuk ke ruang bakar. Sedangkan kualitasnya terkait erat dengan tipe bahan pembuatnya.
“Masing-masing filter udara memiliki kerapatan yang berbeda, tergantung dari bahan pembuatnya. Untuk filter udara yang terbuat dari kertas mempunyai pori-pori 12-25 mikron artinya pada bidang permukaan pori-porinya berbeda atau tidak rata. Sedangkan filter udara stainless steel dengan merek ternama bisa memiliki kerapatan sama, yaitu 45 mikron.
Untuk perawatan, masing-masing filter udara memiliki karakter yang berbeda. filter udara kertas atau OEM tidak dianjurkan dicuci dengan air karena bisa merusak struktur pori-porinya. Seperti diketahui kertas jika terkena air akan mengembang dan bisa sobek. Karena itu setelah dibersihkan, permukaan filter udara harus dibasahi dengan oli khusus karena untuk menjaga agar kertas tetap kuat.
Hampir tak beda dengan filter udara standar pabrik, kini semakin banyak filter udara berembel-embel racing. Secara fungsi, filter udara standar dan racing memiliki kesamaan. Perbedaan terletak pada elemen penyaring. Untuk versi racing, pori-pori pada elemen penyaring memiliki diameter sedikit lebih besar dan biasanya bisa dicuci (washable).
Sifat elemen penyaring yang memiliki kekuatan lebih tinggi alias heavy duty, menjadikan filter udara racing bisa dicuci hingga 100.000 km, tetapi untuk open filter racing yang tidak memiliki kekuatan heavy duty seperti berbahan Mesh Cotton sebaiknya setelah 2 kali penggantian olie selayaknya di cuci tehnik pencucian nya bisa dilihat di link youtube berikut
Sedangkan filter udara yang terbuat dari busa perawatannya bisa dicuci dengan sabun untuk membersihkan oli dan partikel kotoran lainnya. Saat proses pencucian, filter udara jenis ini rentan terjadinya perubahan pada struktur pori-porinya. “Harus berhati-hati, dan hindari penggunaan angin bertekanan tinggi saat proses pengeringan karena bisa langsung merusak struktur pori-porinya. Setelah dibersihkan filter harus kembali dibasahi dengan oli untuk menangkap partikel yang terbawa oleh udara,” dan sebaiknya setelah 10.000 km (2 kali ganti olie sebaiknya di ganti)
Sementara untuk berbahan stainless steel, perawatannya cukup dicuci dengan air untuk membersihkan pori-porinya dari kotoran, kemudian boleh dikeringkan menggunakan angin bertekanan rendah atau dengan bantuan kipas angin.
“Filter udara stainless steel tipe 304 dengan kerapatan 45 mikron apabila disiram dengan air , airnya tidak langsung turun, tetapi merambat terlebih dahulu. Ini membuktikan bahwa pori-pori nya rata pada semua bidang permukaan. Jadi apabila terkena oli kemudian terpapar partikel lubang pori-porinya tertutup,”
Filter udara berjenis racing merupakan salah satu cara yang dianggap mudah dan murah untuk meningkatkan performa mobil. Namun, apakah cara tersebut benar-benar meningkatkan performa?
Hal ini karena rata-rata filter udara after market seperti ferox, K&N, Apex, Blitz, atau JFC memiliki kerapatan yang cenderung lebih longgar dibanding filter udara bawaan pabrik (OEM). Filter udara ini diklaim memiliki kerapatan 45 micron berbahan stainless 304 yang jelas secara keawetan akan jauh lebih lama. Bahkan produsen mengklaim komponen bakal awet selamanya. Lawong Stainless cak. Sementara jika kita melirik filter udara bawaan pabrik…..bahan dan kerapatan berbeda…
Jika melirik asal-usul komponen material dari kedua jenis penyaring udara (Ferrox, K&N, Apex, JFC & OEM) ini punya perbedaan yang kontras. Produsen part aftermarket selalu meng-klaim kalo filter racing ciptaan mereka bisa awet selamanya. Iya sudah jelas, bahan stainless jauh lebih awet secara penggunaannya dibanding kertas, bahkan re-usable. Hanya dicuci dengan air dan detergen, penyaring udara ini bisa digunakan lagi secara berulang-ulang
,
Dilansir Carscoops, Engineering Explained melakukan percobaan dengan 4 jenis filter udara, yaitu OEM dalam keadaan kotor, OEM bersih, aftermarket, Filter udara tersebut dipasangkan ke Subaru Crosstrek, lalu tenaga yang dihasilkan dihitung menggunakan dynamometer. Filter OEM kotor mencatatkan tenaga 158,25 Tk, filter OEM bersih menghasilkan tenaga 160,1 Tk. Yang cukup mengejutkan adalah filter udara aftermarket mencatatkan angka 163,32 Tk. Saat pengujian di jalanan, filter aftermarket mampu meningkatkan kecepatan akselerasi sebesar 1,2 persen. Pengujian tersebut membuktikan penggantiaan filter udara aftermarket terbukti dapat meningkatkan performa dari mobil.
Kelebihan open filter
- Akselerasi lebih enteng
Otomatis pasokan udara ke karburator atau injector jika filter dilepas lebih banyak sehingga lebih responsif yang membuat tarikan enteng
- Suara gahar
Kekurangan open filter
- Ruang bakar lebih cepat kotor
- Lebih boros bahan bakar
Wis Ngono Thok
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar