Rabu, 18 Maret 2020

Perebutan Ruang dan Egotarian

Assalamualaikum wr wb

Dari judul tersebut saya ingin berbagi tulisan kepada pembaca, Meski memiliki usia yang tidak muda lagi, mobil tua bangka masih jadi daya tarik tersendiri. Peminatnya di tanah air pun seakan tak pernah habis, bahkan cenderung meningkat dan dewasa ini, tidak sedikit pula anak muda yang mulai bermain di zona ini. Karena memang punya daya tarik tersendiri, unik, dan menyenangkan. Bila sudah tercebur, seperti tidak bisa berhenti (ini seperti virus🤣🤣, bukan virus corona)

Membeli mobil.tua tentu banyak konsekwensinya, paling utama adalah keropos, kaki kaki sudah tidak stabil lagi, interior sudah bulukan, cat banyak yg mengelupas, dan mesin nauzubilah udah pasti hancur hancuran, membangun mobil tua mahal, uang yang dikeluarkan tidak sedikit, belum.lagi waktu, minimal kita tahu bengkel rujukan, karena Membangun mobil berjenis "rongsokan" ini juga ternyata gampang-gampang susah. Ini karena tidak semua bengkel mengerti seluk beluk mobil yang ingin kita restorasi.

Beda kalau membeli mobil baru, yang siap meluncur tanpa kendala, di Mobil tua memang tidk seperti mobil baru dia memiliki banyak ragam cerita dan pesonanya sendiri. Akhirnya mobil tua yang kita bangun ia tak sekadar sebuah alat transportasi; ia juga sebuah pesona. Dari waktu ke waktu mobil tampil seakan-akan baru, dan tidak puas dengan keadaan "seadanya", ia senantiasa ingin ada nya perubahan baik tampilan maupun akselerasi dan ini banyak dipengaruhi oleh sebuah ”musim” yang konon katanya banyak dipengaruhi oleh selera yang juga berubah. Pada saat yang sama, komoditi yang memancarkan pesona itu bertaut dengan hasrat untuk melakukan perubahan. Dan tanpa kita sadari muncul dari sebuah pesona yang selalu merangsang akan sebuah kekurangan,

Dilain pihak ada point yang terlupakan, dimana Ego manusia merangsang untuk membuat image dalam sebuah prestige, bagi kaum "borjuis" dengan memiliki sebuah mobil lebih dari satu dan dengan model keluaran terbaru mereka selalu berburu dan naluri manusia bergolak yang tidak akan puas pada suatu titik sentral, mereka akan jenuh dengan keadaan karena ada dorongan untuk terus-menerus memiliki tak hanya satu atau dua, dengan mempunyai banyak mobil maka akan terangkat derajat mereka dalam masyarakat.

Keadaan ini belum selesai ego manusia terus memunculkan hasrat, kita lihat di jalan raya, keserakahan masih berkibar, perebutan ruang masih berlangsung, antara pengguna mobil terbarukan dengan mobil tua masih akan terus. Mungkin sampai akhirnya jalan raya musnah, lingkungan runtuh, dan orang berteriak: ”Kita celaka!”.
Nah siapa yang disalahkan??? mereka selalu menutup ruang untuk pengguna mobil tua, karena keserakahan mereka mengakibatkan stag di area lalu lintas umum, sebagai akibat daya tampung jalan yang sudah jenuh, bahkan pembangunan ditingkatkan dengan menambah fasilitas jalan umum hanylah sebagai deret hitung saja sementara pertumbuhan kepemilikan mobil baru sebagai deret ukur.

Bagaimana dgn mobil tua seperti kita kita yg menjadi kaum marjinal, ironi memang bahkan para pecintanya sangat percaya diri dgn mobil tuanya walaupun kadangkala mencari suku cadang pun sangat susah, tetapi ada kesenangan dibalik itu, bukan mencari biar dikatakan fashionable dan bukan pula unjuk kemewahan, tetapi wujud memiliki dalam aura persaudaraan senasib dan yg paling penting dapat tidur pulas tanpa mikirin tagihan dan debt colector
Begitulah kalau pola fikir manusia kesuksesan di lihat dari berapa banyak dia punya mobil dan merk apa mobilnya, keluaran tahun berapa mobil nya, tiap tahun berfikir bagaimana agar dapat tampil modis dgn kemewahan sebuah mobil, tetapi disisi lainnya berfikir keras bagaimana menyelesaikan segala tunggakannya (rokok aj masih ngutang) 🤣🤣, belum lagi padatnya lalu lintas akibat trend mereka yg menumpuk mobil dan hanya untuk bisa dikatakan sukses. (sebuah ironi)

Jadi pointnya bagi, kita yang bisa membangun sebuah mobil tua, itu adalah suatu kebanggan tersendiri yang akan mengangkat derajat dan membangun image sang pemililk, dengan disain dan keinginan yg kita bisa bentuk, tapi disisi lain kita bertempur mendapatkan ruang untuk berbagi dengan mereka pengguna mobil baru, 

Akhirnya ?dalam pergulatan ego memperebutkan ruang dan waktu kita hanya bisa menenangkan batin kita dan Banggalah kita yg memiliki mobil tua dgn segala sepak terjang dalam merawatnya karena itu adalah kisah sejarah yang akan dicatat dgn sejuta cinta dan cerita, serta kita hanya bisa mengelus dada dan berujar dalam hati seraya tetapi merawat mobil tua kita "TIDAK SEMUA ORANG MAMPU MELAKUKANNYA" tetapi hanya ilusi bagi mereka yang punya mobil baru, "NGAPAIN SUSAH SUSAH MELIHARA MOBIL TUA" Kalau hanya menghabiskan waktu dan uang buat merawat mobil, menambah keruetan lalulintas saja ... (preeeeettttt) 🤣🤣

Wis Ngono thok
Wassalamu'alaikum wr wb
#Foto hanya ilustrasi saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar